Bisnis.com, JAKARTA - Akhir tahun menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh investor di lantai bursa. Salah satunya adalah musim pembagian dividen dari para emiten yang royal kepada para pemegang sahamnya.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan investor harus mencermati dividen yield dan likuiditas saham sebelum mengakumulasikan saham-saham emiten yang akan membagikan dividen pada akhir tahun ini.
Dia mengatakan hal itu untuk menghindari dividen trap yaitu ketika dividen dibagikan ternyata yield-nya terlalu besar.
“[Dividen trap] hanya menghasilkan penguatan sesaat lalu harga turun setelah ex date,” jelas William kepada Bisnis, Senin (22/11/2021).
Selain itu, penting pula investor untuk memperhatikan likuiditas suatu saham. Pasalnya, faktor likuiditas akan berpengaruh ketika investor ingin menjual kembali saham tersebut dengan mudah.
Dari sejumlah saham yang akan memberikan dividen pada akhir tahun ini, William merekomendasikan BBCA, POWR, ITMG, LPPF, dan UNVR untuk dicermati.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg per akhir sesi I perdagangan Selasa (23/11/2021), saham BBCA stagnan pada level Rp7.475. Sejak tiga bulan terakhir, harga menguat 13,43 persen.
POWR terpantau melemah 2,27 persen menjadi Rp645 dan selama tiga bulan terakhir baru naik 4,03 persen. ITMG naik 3,75 persen menjadi Rp20.750 dan sejak tiga bulan terakhir harga menguat 29,28 persen.
Selanjutnya LPPF menguat 4,94 persen menjadi Rp4.670 dan sejak tiga bulan terakhir harga naik 100,43 persen. UNVR mengalami pelemahan 0,83 persen dan tiga bulan terakhir harga naik 18,23 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis per 22 November 2021, setidaknya sudah ada 12 emiten yang akan membagikan dividen interim pada akhir tahun ini.
Nilai total dividen interim tersebut mencapai sekitar Rp9,94 triliun (termasuk dalam dolar AS dengan kurs Rp12.200). Komitmen dividen tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp5,30 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
