Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Tak Mampu Keluar dari Zona Merah

IHSG parkir pada posisi 6.636,47 di akhir sesi II, menurun 0,59 persen atau 39,33 poin.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (18/11/2021) meskipun keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level rendah

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.636,47 di akhir sesi II, menurun 0,59 persen atau 39,33 poin. Sepanjang sesi indeks bergerak di zona merah dlam rentang 6.621,69-6.669,78.

Tercatat, 240 saham menguat, 272 saham melemah dan 148 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign sell sebesar Rp414,81 miliar jelang penutupan.

Saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) tercatat menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,25 persen ke level 240 disusul oleh PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) dengan penurunan 5,79 persen.

Sementara itu, investor asing tercatat melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp251,2 miliar, atau terbanyak hingga jelang penutupan perdagangan.

Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp26,9 miliar dan PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp20,6 miliar.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility tetap sebesar 4,25 persen.

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

William Surya Wijaya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan IHSG akan bergerak pada rentang 6589 hingga 6713. Menurutnya pola gerak IHSG masih menunjukkan penguatan terbatas dengan upaya untuk mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masanya kembali.

Meski demikian, dia mengingatkan investor resiko potensi terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.

"Menjelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang diperkirakan belum akan ada perubahan dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG pada hari ini," katanya dalam riset harian Kamis (18/11/2021).

William menambahkan bahwa harga komoditas yang berpotensi terkoreksi dapat turut memberikan dampak terhadap emiten emiten yang berkaitan dengan komoditas. Selain itu, bisa membuat pasar bergerak lebih konsolidatif. Hari ini IHSG berpeluang bergerak dalam rentang terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper