Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Prediksi Laba Emiten Batu Bara RI Melambat pada 2022

Fitch Ratings memperkirakan volume batu bara pada semester II/2022 akan menurun karena adanya berbagai gangguan seperti kondisi cuaca.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan dan operasional sejumlah emiten terkait komoditas batu bara di Indonesia membaik sepanjang 2021. Namun,lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings memprediksi kinerja tersebut akan melambat pada 2022.

Namun, Fitch Ratings Singapura memprediksikan harga batu bara masih akan bertahan di posisi tinggi sampai akhir 2021.

“Kami memperkirakan volume batu bara pada semester II/2022 akan menurun karena adanya berbagai gangguan seperti kondisi cuaca. Sementara untuk biaya-biaya operasional akan tetap tinggi lantaran banyak tambang yang menaikkan stripping ratio [pengupasan tanah] untuk mendorong fleksibilitas operasional jangka panjang,” tulis Fitch Ratings, dikutip Kamis (18/11/2021).

Namun, hal ini bisa diimbangi dengan harga jual rata-rata yang kuat, sehingga bisa menjaga laba tetap kuat untuk tahun ini.

Harga jual yang tinggi telah mendorong laba emiten seperti PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang mendapat peringkat BBB- dan Stabil dari Fitch Ratings. Kemudian, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang mendapat peringkat BB- dan Stabil,  PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang meraih peringkat B+  dan Stabil. Selain itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) juga diuntungkan meskipun mendapat peringkat BB- dan Negatif.

“Namun, kenaikan biaya tunai menyebabkan penurunan laba kuartal II/2021 untuk Golden Energy and Resources Limited denan peringkat B+ atau Stabil dan PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) dengan peringkat B+ dan Stabil, karena nisbah kupas, peningkatan beban penjualan, dan biaya bahan bakar yang lebih tinggi,” paparnya.

Kenaikan rata-rata harga jual juga mendorong laba di PT Bukit Makmur Mandiri Utama dengan peringkat BB- dan Negatif, yang meningkat pada kuartal II/2021, namun tetap di bawah rata-rata historis di tengah tingginya biaya rata-rata karena biaya perbaikan dan pemeliharaan.

“Ini bahkan ketika volume pulih sebesar 18 persen dari kuartal sebelumnnya [qoq],” tulis Fitch Ratings.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper