Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah hari ini, Rabu (17/11/2021) di hadapan dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.245 per dolar AS.
Rupiah ditutup melemah bersama mata uang di kawasan Asia lainnya, seperti yen Jepang yang turun 0,09 persen, dolar Hong Kong 0,02 persen, dan won Korea Selatan 0,24 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS mencapai tertinggi baru sejak Maret 2017 dan diperdagangkan mendekati puncak. Penguatan ini karena serangkaian data ekonomi yang kuat mendorong kenaikan suku bunga Federal Reserve.
"Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan penjualan ritel AS tumbuh 1,7 persen, lebih baik dari yang diharapkan," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (17/11/2021).
Sementara dari dalam negeri, pemerintah melalui menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan rasio defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menurun hingga 3,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Oktober 2021 atau mencapai Rp548,9 triliun. Hal ini menandakan defisit APBN mengalami penurunan dibandingkan Oktober tahun lalu yang sebesar 4,67 persen terhadap PDB.
Dengan demikian, defisit anggaran pada tahun ini bisa tetap terkendali di atas 5 persen PDB, menurun dibanding realisasi tahun lalu yang berada di atas 6 persen PDB.
Adapun untuk perdagangan besok, Kamis (18/11/2021), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.230-Rp14.280.
Rupiah Ditutup Melemah Tertekan Data Ekonomi AS
Mata uang rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.245 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Kurniasari Saumi
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
17 jam yang lalu
Ada yang Kembali Mulai Tambah Saham Telkom (TLKM)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Menghitung Potensi Keuntungan Grup Salim di Saham BUMI
3 jam yang lalu