Bisnis.com, MUARA ENIM – PT Bukit Asam Tbk. terus menggenjot pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Hingga Oktober 2021, progres pembangunan sudah mencapai 92,84 persen.
Manajemen emiten dengan kode saham PTBA ini pun menyatakan siap untuk mengoperasikan PLTU dengan kapasitas 2x660 MW tersebut setelah progres pembangunan selesai.
Deputi General Manager PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) Gusti Anggara optimistis pembangunan PLTU yang terletak di Muara Enim, Sumatra Selatan tersebut akan selesai sesuai dengan target pada 7 Maret 2022. Namun, dia belum memastikan beroperasinya PLTU karena hal ini menyangkut banyak pihak.
“Kalau target, kami tetap menargetkan sesuai dengan kesepakatan di awal. Namun apakah itu terealisasi atau tidak, kami butuh juga konfirmasi dan masukan dari banyak pemangku kepentingan seperti PLN,” ungkapnya, Selasa (16/11/2021).
Seperti diketahui, HBAP merupakan konsorsium yang dibentuk antara Bukit Asam dan perusahaan China, Huadian Hongkong Company Limited. PTBA memegang kepemilikan sebesar 45 persen dalam konsorsium ini, sedangkan 55 persen dimiliki oleh Huadian. Nilai investasi pembangkit ini mencapai US$1,68 miliar.
HBAP memperinci pembangunan boiler house unit 1 telah mencapai 84,63 persen, sedangkan boiler house unit 2 mencapai 82,84 persen. Adapun pengerjaan turbin generator atau power house sudah mencapai 94,36 persen untuk unit 1 dan 94,26 persen untuk unit 2.
Baca Juga
Sementara itu, progres pengerjaan dua cerobong asap atau chimney telah mencapai 74,03 persen, cooling tower mencapai 92,93 persen, dan transmission line mencapai 95,95 persen.
Transmission line yang dibangun akan menghubungkan PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN di Muara Enim yang terletak 45 km dari lokasi. PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia ini akan terhubung dengan transmisi Sumatra 500 kilovolt dan transmisi HVDC Jawa Sumatra.