Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten berlomba-lomba menurunkan harga sahamnya melalui stock split yang sudah terlalu premium dalam rangka menggaet investor ritel yang ramai masuk pasar modal.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, setidaknya ada 8 emiten yang melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Teranyar, DSSA dan AKRA menempuh aksi korporasi tersebut.
Adapun, saham DSSA saat ini berada di level harga tertinggi dari semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia senilai Rp49.975 per saham.
Head of Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin mengatakan alasan emiten melakukan stock split biasanya untuk mempermudah invsetor ritel dalam mengakumulasikan saham emiten tersebut.
“Karena dengan stock split, harga 1 lotnya akan berkurang signifikan,” kata Kim saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/11/2021).
Dari seluruh saham yang sudah melakukan stock split, Kim mengatakan BNI Sekuritas hanya memantau saham BBCA yang saat ini diberi rekomendasi tahan.
Baca Juga
Adapun, emiten yang melakukan stock split dapat memanfaatkan momentum investor ritel yang ramai masuk ke pasar modal belakangan ini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor di pasar modal telah bertambah signifikan yang didominasi oleh milenial di sepanjang tahun berjalan sebesar 6,8 juta investor.
“[Jumlah investor] tumbuh 102,97 persen secara tahunan, dari jumlah tersebut 99 persen adalah investor ritel,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.