Bisnis.com, SOLO - Pergerakan saham memang tak bisa selalu mulus.
Pasar saham biasanya terus mengalami pasang surut seiring dengan berjalannya waktu. Sifat fluktuatif saham ini dipengaruhi oleh ketertarikan invertor yang memiliki andil cukup penting.
Namun solusi untuk membuat saham stabil agar terhindar dari kerugian yakni dengan melakukan reverse stock.
Mengutip dari OJK, reverse stock adalah salah satu langkah yang bisa diambil oleh perusahaan ketika terjadi masalah yang mempengaruhi harga saham mereka di pasar.
Reverse stock dilaksanakan dalam rangka adanya kebutuhan dan pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan sehubungan dengan penambahan modal perusahaan tercatat.
Reverse Stock sendiri dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat struktur keuangan.
Baca Juga
Untuk itu, perusahaan biasanya akan mengendalikan saham dengan cara menggabungkan beberapa saham yang memiliki nilai lebih tinggi.
Cara kerja reverse stock adalah dengan menurunkan sejumlah saham yang ada di pasar untuk mencapai peningkatan harga saham.
Akibatnya, harga saham bisa meningkat dari semula Rp10 menjadi Rp100 dengan ketentuan kepemilikan saham yang berubah proporsinya.