Bisnis.com, JAKARTA - Investor sebaiknya mulai menjual saham-saham batu bara seiring dengan koreksi harga komoditas tersebut yang cukup dalam.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, per 1 November 2021 harga batu bara sudah turun sekitar 50 persen menjadi US$133.5. Dengan kata lain, selama 14 hari terakhir harga batu bara telah anjlok sekitar 57,5 persen.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan investor untuk mulai menjual saham berbasis batubara selagi harga sahamnya masih cukup tinggi.
"Tidak ada salahnya untuk mulai mengurangi bobot kepemilikan supaya rasa penyesalan diri tidak datang terlambat," jelas Edwin dikutip dari risetnya, Selasa (2/11/2021).
Sementara itu, ia menjelaskan salah satu faktor yang akan menekan pergerakan IHSG pada hari ini adalah penurunan harga batu bara yang dikombinasikan dengan turunnya harga CPO sebesar 0,99 persen, EIDO 1,25 persen dan terdepresiasinya Rupiah.
Di sisi lain, kombinasi naiknya indeks DJIA sebesar 0.26 persen, diikuti naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak sebesar 0.71 persen, emas sebesar 0,68 persen, nikel sebesar 1,22 persen berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound dalam perdagangan Selasa ini.
Baca Juga
Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6,513 - 6,608. Sejumlah saham yang menjadi rekomendasi pada hari ini adalah MGR, ISAT, PRDA, MAPI, PWON, JPFA, SMRA, ACES, ADHI, dan MYOR.