Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Broker Saham hingga Akhir 2021 Diperkirakan Stabil

Transaksi broker pada bulan Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 22,94 persen sebesar Rp681,65 triliun.
Mirae Asset Sekuritas/sekuritas.miraeasset.co.id
Mirae Asset Sekuritas/sekuritas.miraeasset.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan transaksi harian broker hingga akhir tahun 2021 akan stabil karena beberapa sentimen yang akan mempengaruhinya.

Berdasarkan data Bloomberg, transaksi broker pada bulan Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 22,94 persen sebesar Rp681,65 triliun. Sedangkan pada bulan sebelumnya, September 2021, jumlah transaksi broker sebanyak Rp554,44 triliun.

Ketua Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Roger M.M mengungkapkan bahwa peningkatan transaksi broker tersebut disebabkan oleh efek earning season yang memasuki kuartal akhir, sehingga nilai rata-rata transaksi harian pun naik dari Rp12,5 triliun pada September 2021 menjadi Rp17,3 triliun pada bulan ini.

“Menjelang akhir tahun di prediksi nilai transaksi akan stabil, beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya tapering yang akan dilakukan mulai November,” kata Roger kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).

Selain itu Roger juga memprediksi pada tahun ini kembali ada efek window dressing apalagi melihat hasil laporan keuangan emiten di kuartal III/2021 yang terbilang cukup bagus.

Melalui hasil laporan keuangan di kuartal III/2021, Roger melihat laba bersih beberapa saham berkapitalisasi besar atau big caps mampu tumbuh positif, diantaranya laba BBRI naik 36,4 persen dari tahun ke tahun (yoy), BBCA naik 15,8 persen yoy, dan ASII naik 6,7 persen yoy.

Selanjutnya data ekonomi dalam negeri juga akan mendukung stabilitas transaksi broker hingga akhir tahun. Di mana Roger menyebutkan bahwa data PMI Manufaktur bulan Oktober 2021 yang dipublikasikan bulan ini mengalami kenaikan ke level 57,2.

Oleh karena itu, Roger memperkirakan rata-rata transaksi harian broker hingga akhir tahun ini akan tetap stabil.

Transaksi saham harian diperkirakan masih berada dalam rata rata Rp12 - Rp15 triliun,” papar Roger.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper