Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten perkebunan kelapa sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) mengejar target rencana penawaran umum saham perdana atau IPO sebelum akhir 2021.
Komisaris Nusantara Sawit Sejahtera Robiyanto mengatakan, pihaknya sedang mengejar agar proses IPO dapat berlangsung sebelum akhir 2021.
"Kami berencana akan melakukan IPO sebelum 2021 usai dan kami sedang mengejar target ini, untuk jadwal yang lain kami harap bisa dalam waktu dekat bisa selesai," paparnya, Jumat (29/10/2021).
Wakil Direktur Utama Nusantara Sawit Sejahtera Kurniadi Patriawan menambahkan, rencananya perseroan mengajukan perizinan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di akhir tahun ini dan berharap prosesnya dalam berjalan dengan cepat.
"Persiapan sudah jalan, kami harapkan akhir tahun ini, kami sudah akan maju ke OJK, kami harapkan dalam satu setengah bulan sudah bisa listing di market" pungkasnya.
NSS akan melepas sebanyak-banyaknya 13,5 miliar lembar saham baru atau sekitar 40 persen dari total modal. Adapun harga yang ditawarkan diperkirakan berada di kisaran Rp135–Rp150 per saham.
Baca Juga
Lebih lanjut, Robi menjelaskan dengan melihat momentum pergerakan harga kelapa sawit, perseroan mengincar dana segar dari IPO ini sebesar Rp1,6 triliun–Rp2 triliun.
"Harapan kami dengan dengan kondisi yang ada, kami mengharapkan mendapatkan dana yang lebih tinggi lagi mendekati angka Rp2 triliun," pungkasnya.
Menurut Robi, akan yang akan dihimpun akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan ke depan seperti pembangunan kebun dan pabrik.
Sebagai informasi NSS, merupakan perusahaan perkebunan hulu dengan 5 perkebunan kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Tengah, yang mengkhususkan pada produk minyak sawit seperti tandan buah Segar (TBS), minyak Sawit mentah (CPO) dan biji sawit (PK).
NSS dirikan oleh Teguh Patriawan memiliki pengalaman 40 tahun di industri kelapa sawit pada 2008 lalu. Sebelumnya, Teguh pernah menjabat sebagai CEO PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR).