Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga komoditas bakal menjadi sentimen bagi laju IHSG hari ini, Senin (25/10/2021).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG terlihat masih betah bergerak dalam rentang yang cukup terbatas. Namun dia melihat hingga saat ini potensi penguatan masih terlihat cukup besar mengingat capital inflow yang mulai kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia secara signifikan.
Oleh sebab itu dia memperkirakan IHSG bakal bergerak di rentang 6472 sampai dengan 6691. "Namun fluktuasi harga komoditas masih akan memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," katanya dalam riset harian, Senin (25/10/2021).
Meski demikian William menilai jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. Dia pun merekomendasikan beberapa saham yang menarik seperti BBNI, SMGR, BBCA, ASII dan TLKM.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, selama periode 18-22 Oktober 2021, IHSG bergerak berfluktuatif, tetapi masih berada di kategori positif.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menuturkan, nilai kapitalisasi pasar bursa pada pekan kemarin juga mencatatkan peningkatan sebesar 0,19 persen, menjadi Rp8.150,38 triliun, dari angka Rp8.134,67 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan koreksi sebesar 6,92 persen, menjadi Rp16,245 triliun, dari Rp17,452 triliun pada sepekan yang lalu.
"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 4,08 persen menjadi 1.385.992 transaksi, dari 1.444.963 transaksi pada pekan lalu," kata Yulianto, dikutip Sabtu (23/10/2021).
Perubahan sebesar 5,53 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa menjadi 22,091 miliar saham, dari 23,384 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada Jumat lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,186 triliun dan sepanjang tahun 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp36,396 triliun.