Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan, Rupiah Ikut Loyo

Mata uang Garuda dibuka melemah mengikuti mayoritas penurunan mata uang Asia.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di hadapan dolar AS melemah 46 poin atau 0,33 persen ke Rp14.122 pada saat pembukaan perdagangan Jumat, (22/10/2021).

Sementara itu data Bloomberg menunjukkan, indeks dolar AS masih tercatat di zona merah, turun 0,041 poin atau 0,44 persen ke 93,72.

Rupiah tidak melemah sendirian, pasalnya yen Jepang turun 0,08 persen, yuan China tertekan 0,08 persen, won Korea Selatan tergelincir 0,20 persen, dan ringgit Malaysia turun tipis 0,01 persen. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sebelumnya indeks dolar AS menguat karena Gubernur The Fed Randal Quarles mendukung langkah awal untuk memulai pengurangan aset pada November 2021.

Namun, dia menambahkan meningkatnya tekanan inflasi yang memerlukan respon kebijakan juga menjadi perhatian.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut syarat utama agar ekonomi Indonesia pulih adalah menjaga penanganan pandemi Covid-19.

"Penanganan Covid-19 wajib dilakukan agar tidak terjadi gelombang ketiga," kata Ibrahim, Kamis (21/10/2021).

Adapun, di saat yang sama, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia telah mencapai 96,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kesembuhan global yang sebesar 90,6 persen.

Angka positivity rate Indonesia berada di bawah 0,5 persen dengan reproduction rate di bawah 1 persen. Selain itu, per 19 Oktober 2021 total dosis vaksinasi telah mencapai 174 juta dosis. Dengan vaksinasi yang sudah mencapai 174 juta dosis maka Indonesia berada di posisi ke-5 di dunia.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.120-Rp14.160.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper