Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajer Investasi Optimistis Kinerja Reksa Dana Saham Tancap Gas

Optimisme kinerja reksa dana saham tentu tidak lepas dari optimisme yang ada pada pasar saham di Tanah Air saat ini. 
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Perbaikan kinerja reksa dana saham beberapa waktu ini menimbulkan optimisme di kalangan manajer investasi untuk pertumbuhan kinerja di kuartal akhir tahun ini karena perbaikan ekonomi yang menjadi penggerak utamanya. 

Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengungkapkan bahwa optimisme kinerja reksa dana saham tentu tidak lepas dari optimisme yang ada pada pasar saham di Tanah Air saat ini. 

Menurutnya pasar saham di Indonesia saat ini memiliki momentum yang cukup baik dikarenakan beberapa faktor. Di mana faktor utamanya adalah roda perekonomian yang saat ini mengalami kebangkitan pasca pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

“Roda perekonomian yang bergerak positif tentu saja menjadi motor utama penggerak pasar pada saat ini,” jelas Antony kepada Bisnis, Senin (18/10/2021). 

Selanjutnya, Antony memaparkan bahwa adanya energy crunch yang terjadi secara global yang kemudian menempatkan Indonesia pada posisi yang unik. Di mana sebagian dari perekonomian Tanah Air berdasarkan komoditas. 

Saat harga komoditas-komoditas ini naik, maka akan menjadi penyokong tambahan bagi kinerja pasar modal. Ketika kenaikan harga tersebut berlanjut, Antony menyampaikan bahwa mini commodity super cycle ini bisa berimbas positif pada perekonomian Indonesia di bulan-bulan yang akan datang. 

Faktor yang ketiga ungkapnya adalah ketika seluruh dunia khawatir dengan keadaan energy crunch yang juga bisa memicu inflasi yang berkelanjutan, posisi Indonesia yang unik sebagai net producer of energy, kebijakan fiskal dan moneter yg dikelola relatif konservatif oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, berhasil memposisikan Indonesia menjadi pasar yang menarik untuk penempatan dana. 

“Masuknya dana investor asing secara agresif beberapa minggu terakhir saya kira merupakan clear statement dari mereka tentang bagaimana mereka melihat posisi Indonesia yang optimal dalam kondisi ekonomi global,” papar Antony. 

Sementara itu, untuk tantangan maupun risiko investasi reksa dana saham lanjut Antony memang masih ada tetapi menurutnya pengaruhnya relatif masih kecil dan sudah diketahui dari beberapa waktu sebelumnya. 

Kekhawatiran tersebut diantaranya kembali merajalela kasus Covid-19 dengan kemungkinan terburuknya yaitu tidak bisa terkontrol. Selanjutnya juga terdapat kekhawatiran mengenai rencana tapering off oleh The Fed yang agresif dari asumsi pasar saat ini. Terakhir adalah adanya potensi laju inflasi dunia yang tak terkontrol. 

“Untuk saat ini, menurut kami kemungkinan dari 3 faktor risiko yang kami sebutkan masih kecil ke arah akhir tahun. Namun, investor mungkin bisa lebih berhati-hati di kuartal pertama tahun depan,” ujar Antony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper