Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran GoPay telah berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan dan pemahaman mengenai layanan keuangan di Tanah Air. GoPay menjadi pintu masuk kepada akses layanan perbankan hingga perencana keuangan.
Hal itu tertuang dalam hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) 2021. Pada riset itu, menyebutkan 1 dari 4 orang yang belum pernah terekspos dengan produk pembayaran dan layanan perbankan kemudian memakai jasa perbankan setelah menggunakan GoPay.
Riset yang sama menemukan, setelah menggunakan GoPay, 56 persen pengguna jadi lebih memahami cara pembayaran digital, 45 persen pengguna lebih sering menggunakan dompet digital, dan 26 persen terdorong untuk menggunakan layanan keuangan lainnya.
Dari indikator penggunaan akun, inklusi keuangan Indonesia mengalami tren yang terus membaik dari 59,74 persen tahun 2013 menjadi 81,4 pada 2020. Pekerjaan selanjutnya adalah meningkatkan literasi keuangan nasional yang saat ini masih berada pada level 40 persen.
Alfindra Primaldhi, Peneliti LD FEB UI mengatakan keunggulan GoPay karena memiliki kekuatan ekosistem GoTo Finansial yang sangat besar.
“GoPay berbeda dari provider lain karena punya kekuatan ekosistem GoTo Financial yang besar, mulai dari sisi konsumen hingga bisa masuk ke ekosistem merchant. GoPay juga punya use case yang luas, dari pembayaran, hingga investasi dan paylater,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Riset LD FEB UI 2021 juga menemukan bahwa GoPay tidak lagi dilihat hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga sebagai alat pengaturan keuangan, di mana 1 dari 4 menyatakan layanan GoPay dan GoPaylater membantu pengaturan keuangan mereka.
Selain itu, 1 dari 3 pengguna GoPay merasa terbantu karena tidak perlu mengelola aplikasi terpisah untuk kebutuhan perbankan. GoPay menjadi salah satu pintu masuk ke layanan keuangan lainnya.
Winny Triswandhani, Head of Corporate Communications GoTo Financial mengatakan hasil penelitian terbaru LD FEB UI sejalan dengan misi GoTo Financial dan GoPay untuk mengakselerasi inklusi keuangan bagi UMKM dan seluruh lapisan masyarakat.
“GoPay berupaya menyediakan solusi solusi keuangan digital yang lengkap untuk semua, dari mulai pembayaran non-tunai, layanan keuangan digital, hingga solusi bisnis yang membantu pelaku UMKM dari berbagi lini dan skala untuk bertumbuh,” katanya.
Winny menjelaskan GoPay terus memperluas fungsi dan kegunaan dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk institusi keuangan. Performa GoPay terus menunjukkan peningkatan di mana nilai transaksi GoPay telah melampaui sebelum pandemi dengan kinerja yang lebih efisien.
Peran GoPay untuk meningkatkan inklusi keuangan itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat, khususnya untuk kategori masyarakat yang non-bankable agar diprioritaskan.
Teknologi digital telah mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau hingga mampu menumbuhkan keyakinan masyarakat terhadap layanan keuangan formal.