Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Skema Bisnis Anyar dari Mitra Bukalapak (BUKA)

Perseroan menjalin kerjasama komersial dengan perusahaan logistik untuk memanfaatkan Mitra Bukalapak.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. resmi menjalin commercial agreement dengan perusahaan logistik untuk menjadikan Mitra Bukalapak sebagai hub.

Presiden Bukalapak.com Teddy Oetomo mengatakan perseroan menjalin kerjasama komersial dengan perusahaan logistik untuk memanfaatkan Mitra Bukalapak. Menurutnya para mitra diberdayakan untuk masuk dalam distribusi rantai logistik nasional.

“Mitra Bukalapak akan menajdi partner untuk menaruh barang yang akan dikumpulkan agen logistik. Mereka menjadi kantor cabang pembantu tanpa mengeluarkan belanja modal,” katanya pada Kamis (14/10/2021).

Teddy mengatakan dari model bisnis tersebut para Mitra akan mendapatkan tambahan penghasilan. Di sisi lain, perseroan dapat memanfaatkan 8 juta Mitra untuk memperkuat bisnis logistik di Indonesia.

Menurut Teddy sektor logistik menjadi kunci penting bagi penduduk di negara kepulauan. Akan tetapi memiliki dua tantangan utama. Pertama adalah pengirim barang dan kedua tempat orang mengirim barang.

Indonesia, lanjutnya, memiliki kebutuhan tinggi dalam poin kedua. Maka itu, emiten berkode saham BUKA tersebut memanfaatkan para mitra untuk masuk dalam jalur rantai distribusi.

“Kami membantu mereka untuk bermitra dengan perusahaan logistik. Kami juga bikin 8 juta cabang [logistik] yang tidak terkoneksi menjadi bisa,” katanya.

Teddy mengatakan perseroan telah memberdayakan warung untuk menjadi lebih dari sekedar penjual barang konsumer. Tetapi juga menjadi mitra logistik hingga agen tiket atau bahkan penjual voucher.

Dari hal tersebut, para mitra mampu meraup pendapatan tiga kali lipat lebih besar dari hanya berjualan barang. “Investor awal juga bingung karena kalau melihat tech company lain di ASEAN lebih pilih insentifikasi. Tetapi, kami mengutamakan mereka bisa menambah penghasilan,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper