Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Kasih Warning Masuk Saham Tekstil

Adanya PKPU dan kenaikan harga bahan baku kapas diprediksi menekan kinerja emiten tekstil.
Pedagang merapikan kain di salah satu gerai di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). /Bisnis.com-Himawan L Nugraha
Pedagang merapikan kain di salah satu gerai di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). /Bisnis.com-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Analis menyarankan investor untuk berhati-hati memasuki saham emiten-emiten tekstil seiring dengan peningkatan harga kapas dan badai PKPU.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, saham emiten tekstil besar seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) saat ini tengah tertekan akibat perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"SRIL telah menyerahkan proposal terkait rencana perdamaian PKPU, berarti tekanannya luar biasa," ujar Nico dihubungi, Rabu (13/10/2021).

Selain masalah PKPU SRIL, Nico menyebut kinerja saham-saham emiten tekstil secara year to date (YTD) juga masih kurang menguntungkan. Dia juga tidak menyarankan investor untuk masuk ke saham lain di sektor ini.

"Cari sektor lain, itu lebih baik. Karena emiten seperti SRIL, sudah mengajukan proposal perdamaian PKPU, itu akan menjadi berat. Jadi mesti hati-hati," ujarnya.

Nico menambahkan harga kapas yang mengalami kenaikan berdampak dua kemungkinan bagi emiten tekstil, yaitu kenaikan harga hasil tekstil dan peningkatan beban produsen tekstil.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya menuturkan, volume perdagangan saham emiten tekstil cenderung mini.

"Jadi para investor harus tetap mencermati dari sisi volume," ucap dia dihubungi terpisah.

Herditya pun menyarankan investor untuk beralih ke saham-saham sektor lain terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper