Bisnis.com, JAKARTA – Pembentukan Perusahaan Efek Daerah (PED) diharapkan mampu mendorong pasar keuangan di wilayah luar Jakarta berkembang, serta mendorong perusahaan di daerah untuk tertarik melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa hadirnya PED diharapkan mampu meredistribusi modal, sehingga tidak hanya berputar di DKI Jakarta saja.
PED juga diperkirakan bisa memberikan kemudahan bagi perusahaan daerah untuk melakukan IPO sehingga perusahaan berbasis daerah dapat lebih mudah untuk mendapatkan modal.
“Ke depannya, diharapkan PED dapat hadir di wilayah-wilayah luar Jawa, sehingga arus modal dapat tersebar merata,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Senin (11/10/2021).
Sebelumnya, Anak usaha dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT BJB Sekuritas resmi menjadi Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama yang beroperasi di Indonesia.
Pembentukan PED yang dilakukan BJB guna menyerap potensi angka pertumbuhan minat investasi saham yang tinggi di Jawa Barat.
Baca Juga
Kendati menarik untuk dikembangkan, Josua menyebut dibutuhkan daerah dengan derajat kedalaman keuangan tertentu agar PED dapat beroperasi secara optimum.
“Oleh karenanya, dalam jangka menengah, diperkirakan PED baru hadir di daerah-daerah dengan kota besar, seperti Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan sebagainya,” kata Josua.
Di sisi lain, tantangan dari PED ini adalah perusahaan efek Jakarta yang mempunyai cabang di daerah. Untuk ini diperlukan insentif atau relaksasi tertentu dari pemerintah daerah atau pihak terkait agar PED dapat bersaing dengan perusahaan efek dari Jakarta.