Bisnis.com, JAKARTA - Panin Asset Management mematok target jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp15 triliun hingga akhir 2021.
Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan hingga akhir 2021.
"Kami mematok target dana kelolaan sebesar Rp15 triliun hingga akhir tahun ini," kata Rudiyanto saat dihubungi pekan ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Minggu (10/10/2021), jumlah dana kelolaan Panin AM hingga akhir September adalah sebesar Rp12,94 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan catatan pada Agustus 2021 sebesar Rp12,8 triliun.
Guna mencapai target tersebut, Panin AM telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya adalah dengan meningkatkan kemampuan tenaga pemasar agar dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas.
Sementara itu, Panin AM juga akan menjalin kerja sama dengan agen penjual aplikasi online. Sebelumnya, Rudiyanto menyebutkan beberapa agen penjual online yang akan bekerja sama dengan Panin AM, yakni Ajaib Sekuritas dan Moduit.
Baca Juga
“Diskusi dengan penyedia lainnya masih terus berlangsung hingga saat ini,” ujarnya.
Rudiyanto meyakini, pertumbuhan dana kelolaan reksa dana akan berlanjut hingga akhir tahun 2021. Hal ini seiring dengan tren positif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta penguatan pada harga obligasi.
"Seharusnya hingga akhir tahun kenaikan AUM akan berlanjut. Selain tren positif pasar modal, peningkatan jumlah investor juga turut berperan," imbuhnya.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, salah satu sentimen utama yang menopang kenaikan jumlah dana kelolaan sepanjang kuartal III/2021 adalah mulai dilonggarkannya PPKM.
Ia memaparkan, pelonggaran PPKM membuat kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lebih optimal dan efisien. Hal ini berimbas pada performa emiten-emiten yang turut berdampak pada menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Pelonggaran ini juga berdampak pada meningkatnya minat masyarakat untuk investasi ke reksa dana." jelasnya.