Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir pada perdagangan Senin (4/10/2021) setelah OPEC+ mempertahankan kebijakan produksinya saat ini.
Keputusan ini diambil meskipun ada tekanan dari beberapa negara untuk meningkatkan produksi yang lebih besar.
Dilansir Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember melonjak 1,98 poin atau 2,5 persen ke level US$81,26 per barel. Brent naik 1,5 persen minggu lalu untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut dan kembali ke level tertinggi sejak 2018.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak November naik 1,74 poin atau 2,3 persen dan ditutup di US$77,62 per barel setelah menguat selama enam pekan terakhir dan mencapai level tertinggi sejak 2014.
Keputusan OPEC+ untuk terus meningkatkan produksi minyak secara bertahap mengirim harga naik tajam, menambah tekanan inflasi yang dikhawatirkan negara-negara konsumen akan menggagalkan pemulihan ekonomi dari pandemi.
OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan pada Juli hingga April 2022, sekaligus mengakhiri pengurangan produksi 5,8 juta barel per hari.
Baca Juga
"Mengingat gambaran permintaan dan hasil pertemuan OPEC, sentimen keseluruhan seputar minyak mentah adalah bullish," kata mitra di Again Capital LLC John Kilduff, dikutip Selasa (5/10/2021).
OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, telah menghadapi tekanan dari beberapa negara untuk menambah lebih banyak barel ke pasar karena permintaan telah pulih lebih cepat dari yang diperkirakan di beberapa bagian dunia.
Empat sumber OPEC+ mengatakan baru-baru ini bahwa produsen sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi lebih dari yang telah disepakati.
Reli harga minyak juga didorong oleh kenaikan harga gas yang lebih besar, telah melonjak 300 persen, mendorong peralihan ke bahan bakar minyak dan produk mentah lainnya untuk menghasilkan listrik dan untuk kebutuhan industri lainnya.