Bisnis.com, JAKARTA - OVO, perusahaan platform pembayaran digital, memberikan pernyataan resmi mengenai pemberitaan Grab terhadap peningkatan kepemilikan saham OVO.
Dalam keterangan resminya, Selasa (5/10/2021), manajemen OVO menyebutkan perubahan struktur kepemilikan merupakan bagian wajar dari perjalanan perusahaan teknologi.
"Sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan Bank Indonesia, saat ini manajemen OVO sedang aktif berkonsultasi dan berkoordinasi sesuai arahan Bank Indonesia, agar restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan senantiasa selaras dengan peraturan Bank Indonesia dan regulasi pemerintah lainnya," paparnya.
Selanjutnya, OVO bersama dengan Grab telah menegaskan komitmen penuh kepada Bank Indonesia, OJK dan pemerintah Indonesia untuk terus mendukung dan mengembangkan bisnis OVO ke depannya.
Dengan dukungan para pemegang saham, termasuk sejumlah investor lokal yang akan segera masuk, OVO berharap untuk dapat mengakselerasi transformasi digital serta memainkan peranan sentral dalam memfasilitasi transaksi dalam ekosistem digital, sehingga turut menciptakan siklus pertumbuhan positif bagi masyarakat.
Baca Juga
Terkait penggunaan OVO di ekosistem Tokopedia dan Lippo Group, telah disepakati OVO akan tetap hadir sebagai salah satu metode pembayaran di ekosistem tersebut. OVO berterima kasih atas dukungan Tokopedia dan Lippo Group selama ini.
Sebelumnya mengutip Bloomberg, Senin (4/10/2021), Grab Holding Inc. menambah kepemilikan sahamnya di penyedia dompet digital OVO menjadi sekitar 90 persen, dengan mengakuisisi saham dari PT Tokopedia dan Lippo Group.
Grab, yang berencana untuk go public melalui merger dengan Altimeter Growth Corp pada akhir tahun ini, meningkatkan kepemilikannya di PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk OVO, dari sekitar 39 persen, menurut pengajuan ke kementerian urusan hukum.