Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menghapus sebagian besar penguatannya pada akhir perdagangan Rabu (29/9/2021) menyusul penurunan saham sektor teknologi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,26 persen ke 34.390,72 dan S&P 500 naik 0,16 persen ke 4.359,46. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite melemah 0,24 persen ke 14.512,44.
Indeks Nasdaq mencatat kerugian hari ketiga berturut-turut setelah sebelumnya naik sekitar 1 persen menyusul penurunan sektor teknologi. Sementara itu, sektor industri defensif seperti utilitas dan barang konsumer mencatat penguatan dan mendorong indeks S&P.
Presiden Joe Biden dan para pejabatnya berusaha keras untuk memecahkan kebuntuan di antara Demokrat yang telah menghambat kemajuan rencana ekonominya karena Gedung Putih dan Kongres menghadapi tenggat waktu sebelum penutupan pemerintah dan menghindari default.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyuarakan optimisme namun tetap hati-hati bahwa gangguan rantai pasokan yang mengangkat inflasi pada akhirnya akan terbukti bersifat sementara.
Analis pasar keuangan City Index Fiona Cincotta mengatakan kekhawatiran seputar peningkatan tingkat inflasi dan perlambatan pertumbuhan kemungkinan akan tetap ada untuk beberapa waktu mendatang.
Baca Juga
“Diskusi plafon utang AS bisa menjadi fokus di tengah kalender ekonomi yang tenang,” ungkap Cincotta, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (30/9/2021).
Jika plafon utang tidak naik, Kantor Anggaran Kongres memperingatkan departemen Keuangan AS kemungkinan akan kehabisan pendanaan pada akhir Oktober.
Mayoritas investor memendam kekhawatiran akan inflasi yang terus tinggi, menurut survei klien Citigroup Inc. Meskipun investor masih memperkirakan kenaikan moderat indeks S&P 500, tekanan harga dan pembalikan kebijakan oleh The Fed masih menjadi risiko besar.