Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 10 bulan pada akhir perdagangan Selasa (28/9/2021), mengikuti kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Dilansir Antara, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai puncak tiga bulan, dan terakhir naik empat basis poin pada 1,5253 persen.
Kenaikan imbal hasil dipercepat setelah bank sentral AS berubah hawkish pada pertemuan kebijakan moneter minggu lalu, memperkuat pandangan pasar untuk tapering Fed yang lebih cepat dari perkiraan.
"Imbal hasil umumnya bergerak lebih tinggi karena ekspektasi inflasi yang meningkat membebani daya tarik relatif obligasi pemerintah, tetapi naik lebih cepat di Amerika Serikat karena para pedagang bertaruh Federal Reserve akan bergerak lebih cepat daripada rekan-rekan globalnya," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments di Toronto, dilansir Antara, Rabu (29/9/2021).
"Perbedaan suku bunga condong ke dolar, melemahkan imbal hasil rendah dan memberi tekanan pada ekonomi dengan kebutuhan pinjaman yang signifikan," lanjutnya.
Pada perdagangan sore di New York, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mencapai level tertinggi sejak awal November dan terakhir naik 0,3 persen pada 93,719.
Baca Juga
Penghindaran risiko memperburuk pergerakan pasar mata uang, kata Neil Jones, kepala penjualan valas di Mizuho, dengan saham-saham Wall Street turun.