Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sekitar Rp4 triliun per Agustus 2021.
Dengan demikian, emiten dengan kode saham CTRA ini telah merealisasikan 67,79 persen target marketing sales yang ditetapkan tahun ini senilai Rp5,9 triliun.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan penjualan properti milik perseroan tahun ini lumayan baik dibandingkan tahun lalu.
“Sudah lebih dari 50 persen di atas penjualan tahun lalu per Agustus. Capaian [marketing sales] Ciputra sekitar Rp4 triliun sampai dengan Agustus,” kata Harun kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).
Dia memaparkan program PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen pada tahun ini menjadi pendorong utama kenaikan marketing sales perseroan.
Harun menunjukkan program tersebut khususnya telah membangu penjualan stok maupun rumah dan unit yang sudah setengah terbangun. Perpanjangan pemberian stimulus tersebut hingga akhir tahun ini pun menambah semangat emiten properti untuk lebih gencar lagi menawarkan produknya.
Baca Juga
“Batas waktunya sudah diperpanjang sampai Desember 2021. Sekitar 30 persen penjualan kami datang dari program PPN DTP,” ungkap Harun.
Sebelumnya, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra Tulus Santoso mengatakan perseroan telah meluncurkan dua proyek baru untuk memenuhi target marketing sales tahun ini.
Kedua proyek itu adalah apartemen Citraland Mark Ciracas seluas 7 hektar di Jakarta Timur dan proyek residensial Citraland Puncak Tidar seluas 32 hektar di Malang.
Selain itu, CTRA juga meluncurkan klaster baru di proyek yang sedang berjalan yakni Klaster Neo Paloma, Andora, Faraday, dan Girona di proyek CitraRaya Tangerang, Klaster Monterrey di proyek Citraland Cibubur, Klaster Resvara di proyek Ciputra Beach Resort (Bali).
Selanjutnya, Klaster Spring Dale di CitraGarden City Malang, Klaster Volga di Citra Sentul Raya, Klaster Taman Kuta Indah di Citra Maja Raya, dan Klaster Clarke Quay di Citral and Gama City Medan.
"Peluncuran proyek dan klaster baru tersebut sukses karena produknya sangat diminati pasar. Kami akan terus mengkaji pengembangan konsep produk baru dan menerapkan strategi penjualan digital untuk mencapai target tahun ini," ujar Tulus.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, CTRA mencatatkan pendapatan senilai Rp4,02 triliun atau naik 43,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp2,80 triliun.
Laba bersih perseroan menanjak 185,23 persen menjadi Rp483,47 miliar pada semester I/2021 dari posisi Rp169,50 miliar pada semester I/2020.
Dilihat dari kontributornya, pendapatan dari penjualan masih mendominasi dengan subtotal meningkat 49,76 persen secara tahunan menjadi Rp3,19 triliun.
Selanjutnya pendapatan berulang CTRA secara total juga meningkat 23,06 persen menjadi Rp828,81 miliar. Di dalamnya terdapat kenaikan pendapatan rumah sakit yang naik 146,13 persen menjadi Rp368,44 miliar.