Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melesat menembus US$200 per ton. Hal ini membawa sentimen positif bagi para emiten terkait produksi batu bara.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (28/9/2021) pukul 15.00 WIB harga batu bara di pasar Newcastle naik 23,25 poin atau 12,81 persen ke US$204,75 per ton.
Menurut Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu, kenaikan harga komoditas batu bara terpengaruh dari sisi distribusi yang meningkat seiring meningkatnya volume produksi dan kebutuhan ekspor.
“Kami memperkirakan tren kenaikan harga batubara dapat bertahan hingga akhir tahun ini. Terutama memasuki musim dingin, dengan tren permintaan yang biasanya meningkat,” kata Dessy kepada Bisnis, Selasa (28/9/2021).
Namun, antisipasi tahun depan kenaikan harga dapat melambat seiring level harga yang cukup tinggi, perlambatan demand setelah musim dingin lewat, dan normalisasi pasokan untuk menahan laju kenaikan harga batu bara global.
Adapun, Samuel Sekuritas menjadikan saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) sebagai top picks, dengan rekomendasi beli di target harga Rp3.200.
Baca Juga
Hari ini saham PTBA tercatat terbang 170 poin atau 6,91 persen ke posisi harga Rp2.630. Sepanjang hari ini, saham PTBA bergerak di kisaran Rp2.500 – Rp2.640. Adapun, saham PTBA juga tercatat diborong asing dengan net buy senilai Rp72,79 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
