Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rencana Indonesia menuju penggunaan energi berkelanjutan dan nol emisi, PT Indika Energy Tbk. sebagai salah satu perusahaan batu bara, mulai melakukan beberapa persiapan.
CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan bahwa saat ini, emiten bersandi INDY tersebut sudah mulai eksplorasi dan investasi ke sektor non batu bara untuk melancarkan kestabilan keuangan perusahaan,
“Karena ke depan stabil tidak cukup, harus bisa berkelanjutan. Kami sedang mendiskusikan portofolio apa lagi yang harus dimiliki INDY untuk memastikan keberlanjutan perusahaan,” katanya dalam webinar, Selasa (28/9/2021).
Azis menyebutkan, INDY sudah mulai melakukan diversifikasi portofolio dengan menetapkan beberapa target untuk menyeimbangkan sektor batu bara dan non-batu bara pada 2025 mendatang.
“Kami sudah berinvestasi di sektor non-batu bara, seperti di sektor logistik, tambang non-batu bara, serta digital dan teknologi dalam 2 tahun terakhir. Beberapa dari sektor tersebut diperkirakan bisa mulai menyumbang 51 persen pendapatan mulai 2025,” imbuhnya.
Namun, Azis menlanjutkan, investasi pada sektor-sektor itu saja tidak cukup. INDY juga melakukan divestasi aset terkait batu bara.
Baca Juga
“Kami mulai divestasi aset, dua bulan lalu kami umumkan transaksi melepas 51 persen kepemilikan di perusahaan transportasi batu bara kami,” kata Azis.
Kedua, diversifikasi juga tidak cukup, INDY juga telah memasang solar PV di fasilitas tambang batu baranya, untuk mengkonversi bahan bakar berbasis batu bara menjadi energi yang lebih aman.
Selain itu, solusi lainnya adalah dengan menjaga keberlangsungan kehidupan di hutan sekitar tambang. INDY juga berkomitmen untuk mengelola hutan dan kehidupan masyarakat sekitar tambang.
“Kami juga harus menyediakan kehidupan bagi masyarakat sekitar, kami membangun energy forest. Ini hal baru, tapi kami di INDY ingin menjadi bagian dari masyarakat global yang berkomitmen 50 pendapatannya dari sektor non-batu bara pada 2025, dan mencapai zero emission pada 2050,” tambahnya.