Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 di Zona Merah, Saham ADRO dan JPFA Masih Cuan

Dari 27 konstituen, sebanyak 13 saham menguat, tiga saham tidak bergerak, dan 11 saham melemah.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan bursa pagi ini, Senin (27/9/2021). Saham BBRI, CPIN, dan BRPT memimpin pelemahan indeks Bisnis-27 hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (27/9/2021) pukul 9.01 WIB, indeks Bisnis-27 melemah 0,65 poin atau 0,14 persen menjadi 464,61.

Dari 27 konstituen, sebanyak 13 saham menguat, tiga saham tidak bergerak, dan 11 saham melemah.

Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menguat 30 poin atau 2 persen ke harga Rp1.530. Penguatan disusul saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang naik 25 poin atau 1,34 persen dan PT Aneka Tambang yang naik 30 poin atau 1,31 persen.

Sementara pelemahan dipimpin oleh saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang turun 50 poin atau 1,31 persen ke level Rp3.770. Lalu, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang melemah 75 poin atau 1,14 persen dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang turun 5 poin atau 0,51 persen.

Di sisi lain, IHSG dibuka melemah di level 6.141 pada awal perdagangan hari ini. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas pada level 6.083 – 6.171.

“Berbagai tekanan masih memberikan arah sideways baik bagi IHSG maupun pasar obligasi. Keduanya kompak bermain di rentang yang sama,” jelas dia dalam riset harian, Senin (27/9/2021).

Selama September, lanjut Nico, IHSG masih bermain di area 6.000-6.200. Sementara di pasar obligasi, imbal hasil tenor 10 tahun, masih bermain di 6,00 persen -6,30 persen.

Untuk pekan terakhir September, Nico menilai IHSG akan bergerak positif, namun kehati hatian merupakan saat yang terpenting saat ini. “Volatilitas bertambah, tentu memberikan kesempatan yang lebih besar kepada pelaku pasar dan investor untuk dapat menunggangi volatilitas tersebut,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper