Bisnis.com, JAKARTA - JPMorgan Chase Bank, N.A. menawarkan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melalui skema American Depositary Share (ADS). Ada 50 juta unit ADS yang ditawarkan.
American Depositary Share (ADS) adalah saham ekuitas perusahaan non-AS yang dipegang oleh bank penyimpanan AS dan tersedia untuk dibeli oleh investor AS.
Seluruh pengeluaran saham oleh perusahaan asing disebut American Depositary Receipt (ADR), sedangkan saham individu disebut sebagai ADS. Namun, menurut keterangan di laman investopedia, istilah American Depositary Shares dan American Depositary Receipts sering digunakan secara bergantian.
Dalam dokumen penawaran, American Depositary Shares (ADS) dibuktikan dengan American Depositary Receipts (ADR), masing-masing ADS mewakili 200 lembar saham biasa PT Bukalapak.com Tbk.
"Mengacu pada Pernyataan Pendaftaran pada Formulir F-6 (Pernyataan Pendaftaran) terkait dengan American Depositary Shares (ADSs) yang disebutkan di atas yang dibuktikan dengan American Depositary Receipts ("ADRs") masing-masing ADS mewakili dua ratus saham biasa dari PT Bukalapak.com Tbk (Saham)," tulis keterangan JPMorgan.
ADR yang diterbitkan oleh depositary untuk membuktikan ADS yang diterbitkan berdasarkan pernyataan pendaftaran merupakan kesepakatan antara depositary dengan holder dan beneficial owner.
Baca Juga
Terkait dengan penawaran ADS BUKA oleh JPMorgan, manajemen Bukalapak memberikan penjelasan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam surat yang dipublikasikan Minggu (26/9/2021).
Corporate Secretary BUKA Perdana Arning Saputro menyampaikan perseroan bukan merupakan pihak dalam perjanjian antara JP Morgan Chase Bank, N.A sebagai kustodian dan pemegang ADR dan tidak terlibat dalam Registration Statement under The Securities Act of 1933 for American Depositary Shares evidenced by American Depositary Receipt.
Sampai dengan tanggal surat ini, tidak terdapat dampak terhadap kegiatan operasional, kinerja keuangan serta pencatatan saham perseroan.
"Tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi harga Efek perseroan serta kelangsungan perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," papar BUKA.
Pada perdagangan Senin (27/9/2021) sesi I, saham BUKA koreksi 1,13 persen atau 10 poin menjadi Rp875. Kapitalisasi pasarnya Rp90,18 triliun. Saham BUKA naik 25 poin dari harga pelaksanaan IPO Rp850, dan listing di BEI pada 6 Agustus 2021.