Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terus menanjak, dan diperkirakan berlanjut hingga kuartal IV/2021. Hal ini bisa menjadi salah satu sentimen positif bagi kinerja operasional dan saham emiten produsennya.
Mengutip Bloomberg, harga batu bara Newcastle pada perdagangan Jumat (24/9/2021) pukul 18.45 WIB tercatat naik 5,40 poin atau 2,99 persen menembus US$185 per metrik ton.
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa pada kuartal IV/2021 ada kemungkinan harga batu bara menguat, karena berdasarkan historisnya kebutuhan di musim dingin akan meningkat.
“Sudah mulai kuartal IV kan sudah mulai masuk musim dingin, kebutuhan akan batu bara untuk sumber energi akan meningkat. Itu yang mungkin akan membuat harga kontrak batu bara akan mengalami peningkatan,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (24/9/2021).
Namun, permintaan dan kondisi pasar yang sebenarnya tetap akan terlihat nanti, apakah permintaan masih terganggu dengan penyebaran Covid-19 varian Delta, dan apakah penggunaan energi baru terbarukan bisa mempengaruhi.
“Tapi terkait kebutuhan energi baru terbarukan kalau kita lihat penggunaannya belum masif, masih bertahap, tidak bisa sekaligus besar. Yang punya usaha tidak bisa langsung shifting. Perlu ada penyesuaian. Jadi saya pikir adanya kebutuhan energi baru terbarukan secara sentimen tidak akan begitu mempengaruhi harga batu bara global,” urainya.
Baca Juga
Dari sisi lonjakan harga, Reza melihat kenaikan harga umumnya menjadi sentimen positif bagi harga saham batu bara.
“Karena kalau kita lihat pelaku pasar biasanya suka menghubung-hubungkan sesuatu. Ketika mereka melihat di pasar komoditas global harga batu bara lagi naik, besoknya saham tambang batu bara langsung mengalami kenaikan. Itu secara sentimen berpengaruh,” kata dia.
Namun, secara real kenaikan harga batu bara tidak bisa langsung berdampak pada kinerja perusahaan.
“Karena kan batu bara punya harga acuan dan kontrak jangka panjang, kalau ada pabrik batu bara kemudian ada kerja sama kontrak dengan suatu pihak pengguna, harga yang digunakan itu kan harga kesepakatan, bukan harga pasar yang fluktuatif. Tapi secara sentimen akan ada pengaruhnya,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah saham batu bara meningkat hari ini. Saham HRUM, INDY, DOID, ADRO, BUMI, UNTR masing-masing meningkat 18,53 persen, 11,23 persen, 6,08 persen, 6,01 persen, dan 5,66 persen.