Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL) mengumumkan kembali melakukan pembelian perusahaan dari pasar modal.
Diah Asriningpuri Sugianto, Komisaris MCOL menyebutkan dirinya memborong saham MCOL dalam periode 20-23 September 2021. Harga rata-rata saham yang dia peroleh mencapai Rp1.596 per lembar.
"Tujuan transaksi investasi," ulasnya dalam keterbukaan, Jumat (24/9/2021).
Diah sendiri secara langsung memiliki saham MCOL sebanyak 12,66 juta lembar. Sesudah pembelian ini, kepemilikan langsungnya naik menjadi 13,53 juta lembar atau setara 0,38 persen. Selain itu, dia juga memiliki saham MCOL secara tidak langsung melalui PT Edika Agung Mandiri (1,01 persen) dan PT Prima Andalan Utama (5,58 persen).
Tidak dijelaskan alasan lebih lanjut investasi ini. Meski demikian beberapa waktu terakhir, harga batu bara terus mendaki menuju US$200 per ton yang menjadi berkah bagi pelaku industri. MCOL melakukan IPO pada 7 September 2021 lalu. Harga pelaksanaan pelepasan saham ke publik itu Rp1.420 per saham. Dari aksi ini MCOL kemudian memperoleh dana Rp504,89 miliar.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (24/9/2021), harga saham MCOL ditutup pada level Rp1.630. Dengan demikian, Diah telah memperoleh keuntungan Rp34 per lembar saham.
Baca Juga
Dalam kesempatan terpisah, President Director Prima Andalan Mandiri Handy Glivirgo menjelaskan perseroan merupakan suatu perusahaan induk dengan tiga entitas anak yang bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan serta angkutan laut dan bongkar muat batubara yang terletak di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara,.
Entitas anak perseroan yakni PT Mandiri Intiperkasa (MIP), telah berdiri sejak 1989 dan menjadi pemegang konsesi batubara melalui Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) sejak tahun 1994. Sepanjang periode operasi itu perusahaan memperoduksi batubara sebesar 53 juta MT sampai tahun 2020.
Anak usaha lainnya adalah PT Mandala Karya Prima (MKP), berdiri tahun 2006 dan berpengalaman selama 14 tahun di bidang kontraktor pertambangan.
Sedangkan yang ketiga adalah anak usaha bidang transportasi batu bara dengan nama PT Maritim Prima Mandiri (MPM). Perusahaan ini memiliki 19 set kapal tunda dan tongkang serta didukung 3 floating crane dengan loading rate yang tinggi.