Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis pada Rabu (22/9/2021) seiring dengan tekanan penguatan indeks dolar AS jelang putusan rapat Federal Reserve pada Rabu (22/9/2021) waktu setempat.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke Rp14.242 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,049 poin atau 0,05 persen ke 93,25.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan dolar AS masih sempat melemah tipis sebelum kembali menguat, sehari setelah suasana risk-off yang didominasi oleh ketidakpastian pemecahan masalah Evergrande China.
Sementara investor menunggu hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve (FOMC) pada 21-22 September 2021.
Menurutnya, investor menantikan pengumuman kebijakan Fed pada hari Rabu untuk tanda-tanda kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran
Mengutip Edward Moya, Analis Pasar senior di Oanda, pasar sedang mencoba memahami apakah perputaran hari Selasa ini akan berlangsung, dan jika kita memiliki peningkatan selera risiko yang berkelanjutan, dolar akan mundur lebih banyak lagi.
Baca Juga
"Tapi banyak yang wait and see terkait dengan keputusan The Fed dan apa yang akan terjadi dengan Evergrande," seperti dikutip Ibrahim dalam riset hariannya.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di rentang Rp14.230 - Rp14.290 per dolar AS.