Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Lari ke Safe Haven Dipicu Krisis Evergrande, Harga Emas Naik

Investor bergegas mengamankan obligasi karena meningkatnya kekhawatiran gagal bayar oleh Evergrande, mendorong penurunan imbal hasil yang membantu mendorong emas lebih tinggi.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (20/9/2021), menghentikan kerugian tiga hari beruntun, karena kekhawatiran pelaku pasar tentang solvabilitas kelompok properti China Evergrande. 

Melansir Antara, Selasa (21/9/2021), kenaikan emas masih dibatasi oleh penguatan dolar AS menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Comex New York Exchange, terangkat US$12,40 atau 0,71 persen menjadi ditutup pada US$1.763,80 per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (17/9), emas berjangka jatuh US$5,3 atau 0,3 persen menjadi US$1.751,40 dan melemah 2,3 persen sepanjang pekan lalu.

Emas berjangka anjlok US$38,1 atau 2,12 persen menjadi US$1.756,70 pada Kamis (16/9), setelah merosot US$12,3 atau 0,68 persen menjadi US$1.794,8 pada Rabu (15/9), dan menguat 0,71 persen menjadi US$1.807,10 pada Selasa (14/9).

Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek menjelaskan, investor bergegas mengamankan obligasi karena meningkatnya kekhawatiran gagal bayar (default) oleh Evergrande, mendorong penurunan imbal hasil yang membantu mendorong emas lebih tinggi.

“Orang-orang bereaksi terhadap apa yang terjadi di China, tetapi pertemuan Fed minggu ini juga penting. Apa pun yang menunjukkan tapering yang cukup awal akan keluar dari konsensus dan itu berarti koreksi yang cukup signifikan pada harga emas,” kata Melek.

Pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve AS akan dimulai pada Selasa waktu setempat dan berakhir pada Rabu (22/9.2021) dengan pernyataan dan konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan dihasilkan dari stimulus yang meluas. Langkah hawkish oleh The Fed akan mengurangi daya tarik emas, sementara kenaikan suku bunga pada akhirnya juga akan meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset tanpa suku bunga.

Penurunan pasar saham global dan permintaan fisik yang baik di Asia juga mendukung emas, menurut analis pasar.

Pasar saham dunia lebih rendah karena investor khawatir tentang risiko limpahan ke ekonomi global dari masalah Evergrande di China.

"Tidak diragukan lagi ketakutan akan risiko sistemik itu... mungkin akan masuk ke pasar," kata konsultan independen Robin Bhar. 

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 13,3 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada US$22,204 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$31,4 atau 3,37 persen menjadi ditutup pada US$899,2 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper