Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun didukung berbagai sentimen positif terkait perkembangan kasus Covid-19 yang membaik di dalam negeri, nilai tukar rupiah diprediksi melemah besok, Selasa (21/9/2021).
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi manyampaikan di dalam negeri berbagai sentimen positif terkait dan penanganan Covid-19, seperti pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali yang dimulai 7 September lalu akan berakhir hari ini, Senin (20/9/2021).
Dalam sepekan terakhir, rata-rata terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.000-an kasus. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 4,19 juta dengan angka kematian 140 ribu kasus.
“Penurunan level PPKM di sejumlah wilayah Indonesia tidak terlepas dari penurunan sejumlah kasus yang dinilai signifikan,” paparnya dalam riset harian, Senin (20/9/2021).
Pemerintah berkomitmen akan terus menerapkan PPKM di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali selama Virus Corona belum sepenuhnya hilang. Penerapan PPKM di Jawa-Bali akan dievaluasi tiap satu pekan dan di luar Jawa-Bali tiap dua pekan sekali.
Pemerintah mengumumkan perpanjangan kembali masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-4 untuk wilayah Jawa dan Bali yaitu pada 21 September - 4 Oktober 2021.
Baca Juga
Selain itu, tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang masuk kategori PPKM Level 4. Sejumlah pelonggaran pun dilakukan seperti, uji coba pembukaan mal atau pusat perbelanjaan bagi anak usia dibawah 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orangtua yang akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, DIY dan Surabaya
Kendati banyak sentimen positif, sambung Ibrahim, rupiah masih ditutup melemah 20 poin ke level Rp14.242 per dolar AS. Untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyekskan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp14.230 - Rp14.270 per dolar AS.
Sentimen yang menekan rupiah ialah penguatan dolar AS jelang rapat Federal Reserve pada 21-22 September 2021. Pasar menantikan arah kebijakan Fed, terutama soal tapering.