Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Sekuritas Berlomba Pupuk Laba hingga Kebangkitan di Masa Pandemi

Kabar sekuritas yang berlomba memupuk laba menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan jumlah investor dan aktivitas transaksi di pasar modal yang kian pesat menjadi peluang besar bagi kalangan sekuritas untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka di masa mendatang. Seiring dengan itu, beberapa sekuritas bersiap dengan strategi matang.

Kabar sekuritas yang berlomba memupuk laba menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id.

Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan.

1. Investor dan Transaksi Meningkat, Sekuritas Berlomba Pupuk Laba

Peningkatan jumlah investor dan aktivitas transaksi di pasar modal yang kian pesat menjadi peluang besar bagi kalangan sekuritas untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka di masa mendatang. Seiring dengan itu, beberapa sekuritas bersiap dengan strategi matang.

PT Panin Sekuritas Tbk., (PANS) misalnya, menargetkan pangsa pasar perseroan bisa naik dari 3,5% saat ini menjadi 5% dari total transaksi di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2021.

“Untuk mencapai target tersebut, perseroan secara aktif melakukan pendekatan kepada nasabah-nasabah baik yang baru maupun existing,” kata manajemen PANS dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (15/9).

Selain itu, PANS juga akan menambah kantor cabang baru untuk menambah 32 kantor existing demi meningkatkan akses investor di berbagai daerah. Kontribusi nasabah ritel di PANS naik jadi 80% selama pandemi Covid-19, sedangkan kontribusi institusi pihak ketiga sekitar 15% dan institusi berelasi 5%.

2. Saham Emiten Logam Terpoles Harga Komoditas

Prospek emiten logam di paruh pertama tahun ini masih cukup bagus. Hal itu mendorong saham-saham emiten logam terus berada di zona hijau.

Prospek cerah emiten logam itu ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip dari harian Bisnis Indonesia pada perdagangan Rabu (15/9), harga sejumlah logam industri tengah memerah tetapi masih positif sepanjang tahun berjalan.

Harga timah LME, misalnya, bergerak turun 90 poin atau 0,27% menjadi US$33.408 per ton. Namun, nilainya jauh di atas harga awal tahun yang hanya US$20.700 per ton.

Adapun harga nikel LME parkir di US$19.757 per ton, naik 165 poin atau 0,84% dari hari sebelumnya. Harga komoditas itu telah melonjak signifikan dari harga awal tahun US$17.000-an per ton.

Harga aluminium juga terkerek hingga 40% per semester I/2021 dan sempat menembus US$3.000 per ton. Kemarin harganya turun 65,5 poin atau 2,26% ke US$2.831 per ton, tapi melesat dari awal tahun yang berkisar US$1.900-an per ton.

3. Fokus Garap TOD, Proyek Adhi Commuter Properti Laku Keras

PT Adhi Commuter Properti berhasil menjual 58 persen produknya dari 11 proyek yang tengah digarap. Konsep transit oriented development (TOD) yang dikembangkan perusahaan menjadi salah satu faktor larisnya hunian tersebut.

Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza mengatakan bahwa minat masyarakat akan hunian dengan konsep TOD yang dikembangkan perusahaan tersebut terbilang tinggi.

Hal itu terlihat dari pre-sales hingga kini mencapai 58,1 persen dari 11 proyek yang tengah dikembangkan.

“Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD di simpul transportasi utama, sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi. Konsep TOD sudah diterapkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Kopenhagen,” ujarnya pada Kamis (16/9/2021).

Dalam mengembangkan proyek hunian, kata dia, anak perushaaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. itu memiliki proses yang sangat terstruktur dan efisien pada cash conversion cycle.

4. Pabrikan Pupuk Siap Naikkan Kapasitas Produksi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) guna memastikan stok dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pupuk untuk peningkatan produktivitas komoditas pertanian.

Sebagaimana diketahui, pupuk menjadi penentu keberhasilan produksi untuk mencapai swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tidak ada tanaman tanpa pupuk dan pertanian itu ada karena pupuknya. Oleh karena itulah, dirinya siap membantu Pupuk Kaltim untuk menambah kapasitas produksi dan kualitas pupuk. 

"Saya bicarakan dengan Presiden agar ketersediaan gas murah, apabila perlu kita subsidi. Tahun depan kita capai swasembada, maka intervensi pupuk harus tinggi. Stok pupuk harus 14 juta sampai 15 juta ton, sehingga dengan disertai varietas yang bagus dan pelatihan maka produksi pertanian naik," kata Mentan dalam keterangan pers, Rabu (15/9/2021).

Oleh karena itu, SYL menekankan peranan penting industri pupuk khususnya PT Pupuk Kaltim untuk bangsa bisa tumbuh dan tangguh dengan mewujudkan kemajuan sektor pertanian.

Apalagi Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia, pengembangan sektor pertanian ke depan tidak boleh salah dan berspekulasi tapi harus dengan sinergi dan kerja keras dengan menggunakan teknologi moder termasuk di dalam pupuk berkualitas dan kuantitasnya terjamin.

5. Kebangkitan Ekonomi di Tengah Pandemi Ungkit Konsumsi Listrik

Pemulihan ekonomi nasional secara perlahan di tengah pandemi mendongkrak konsumsi energi listrik pada tiga jenis industri yakni besi dan baja, kendaraan bermotor, dan industri tekstil.

PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik 2021 hingga Agustus oleh sektor industri melesat meningkat 10,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga membidik pertumbuhan konsumsi listrik tahun ini sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan bahwa capaian tersebut menandai geliat ekonomi kembali terjadi setelah pandemi menyebar di Indonesia sejak Maret 2020.

"Ini sebagai sinyal positif bahwa ekonomi kembali bergeliat. Di satu sisi, kami sebagai penyedia kelistrikan memastikan pasokan yang andal dan kompetitif untuk sektor industri," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).

Dia memastikan bahwa PLN akan terus menyediakan pasokan listrik yang andal kepada pelanggan. Saat ini kapasitas daya yang dimiliki PLN mencapai 43 GW, di sisi lain reserve margin masih sekitar 50 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper