Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbalik Untung, Gunung Raja Paksi (GGRP) Cetak Laba Rp322 Miliar

GGRP mencatatkan peningkatan laba periode berjalan menjadi senilai US$22,6 juta atau setara Rp322,6 miliar pada paruh pertama tahun ini, dari posisi rugi pada semester I/2020.
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) mampu membalikkan kerugian menjadi laba bersih pada semester I/2021 ini.

Dalam laporan keuangan perseroan yang terbit di Harian Bisnis Indonesia, Selasa (14/9/2021), GGRP mencatatkan penjualan bersih US$297 juta atau setara Rp4,23 triliun (kurs Jisdor Rp14.260 per dolar AS) pada semester I/2021. Nilai penjualan itu menurun 5,9 persen dari US$315,65 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok pendapatan GGRP turun 15,8 persen menjadi US$256,6 juta, dari US$304,8 juta secara tahunan atau year on year (yoy). Laba bruto perseroan pun tercatat melesat 273,6 persen menjadi US$40,4 juta, dari US$10,8 juta secara tahunan.

Perseroan mencatatkan peningkatan laba periode berjalan menjadi US$22,6 juta atau setara Rp322,2 miliar pada paruh pertama tahun ini. Raihan tersebut berbalik dari rugi periode berjalan senilai US$10,8 juta yang dialami perseroan pada semester I/2020.

Total kas dan setara kas GGRP di akhir semester I/2021 turun menjadi US$7,95 juta, dari US$25,45 juta secara tahunan.

Total aset perseroan hingga enam bulan pertama 2021 tercatat naik tipis menjadi US$1,034 miliar, naik dari US$1,032 miliar di akhir 2020.

Rinciannya, total liabilitas GGRP turun menjadi US$320 juta di 30 Juni 2021, dari US$342 juta dari 31 Desember 2020. Liabilitas jangka pendek mencapai US$182,3 juta dan liabilitas jangka panjang mencapai US$138 juta.

Adapun jumlah ekuitas perseroan tercatat meningkat menjadi US$713,5 juta pada semester I/2021, dari US$690 juta pada akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper