Bisnis.com, JAKARTA- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gunung Raja Paksi Tbk, yang dilaksanakan di Kantor Pusat Perseroan di Cibitung, Jumat (20/8/2021), telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Perseroan telah berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, yakni sebesar 56,9% di tengah pandemi COVID-19.
“Keberhasilan itu kami capai pada saat pandemi COVID-19. Dalam hal ini, sekalipun penjualan mengalami penurunan karena merosotnya permintaan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi, khususnya sektor infrastruktur yang merupakan sektor hilir/pengguna produk Perseroan, Perseroan masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan” tegas Presiden Direktur GGRP, Abednedju Sangkaeng, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (22/8/2021).
Dalam RUPS juga disampaikan, bahwa salah satu strategi yang dilakukan Perseroan adalahdengan melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi arus barang dan kas. Karena efisiensi tersebut, Perseroan mampu bertahan di tengah pandemi sepanjang 2020. Selain itu, Perseoran juga berhasil menurunkan rugi bersih. Dibandingkan 2019 yang merugi US$20,7 juta, kerugian pada 2020 berhasil ditekan hingga US$8,9 juta.
Perseroan, imbuhnya, juga fokus kepada produk–produk baja yang menjadi andalan penjualan yang sifatnya fast moving dengan high margin. “Selain itu, juga mengurangi dan menekan persediaan sebesar 35% serta melakukan proses produksi make to order daripada make to stock,” jelasnya.
Namun demikian, optimisme industri baja ke depan akan jauh lebih baik. Hal itu dipacu dengan meningkatnya volume penjualan baja mulai dari kuartal III/2020 diiringi dengan meningkatnya harga jual produk hingga hampir 50% pada kuartal IV/ 2020. Peningkatan harga jual ini masih terus berlanjut pada tahun 2021. “Ada harapan di tahun 2021, dimana diperkirakan industri baja akan rebound dan memberikan kontribusi yang positif .” tegas Sangkaeng.
Melalui RUPS yang dilakukan secara hybrid, antara fisik dengan prokes yang ketat dan daring melalui eKSEI Jumat (20/08) tersebut, Perseroan juga telah menyetujui susunan baru Dewan Direksi. Hal ini terkait pengunduran diri dua direksi PT Gunung Raja Paksi Tbk, Philippe Mathieu Lefevre dan Budi Raharjo Legowo.
“Perseroan menyetujui pengunduran diri tersebut, terhitung sejak ditutupnya rapat. Dengan memberikan pembebasan, pemberesan, dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya [acquit et de charge] atas tindakan pengurusan yang dilakukan selama masa jabatan mereka,” ungkap Sangkaeng
Dengan demikian susunan direksi GGRP juga mengalami perubahan. Sebagai Presiden Direktur adalah Abednedju Sangkaeng. Sedangkan posisi direktur, masing-masing dijabat oleh Biplab Kumar Dutta, Fedaus, dan Harianto.
Untuk Dewan Komisaris, jabatan Presiden Komisaris dipegang oleh Tony Taniwan, sedangkan masing-masing Komisaris adalah Kimin Tanoto dan Edward Hasan. Untuk Komisaris Independen, dijabat Ardiansyah Parman dan Slamet Budi Hartadji.