Bisnis.com, JAKARTA – Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (14/9/2021) besok diyakini akan tetap tinggi seiring dengan penguatan imbal hasil obligasi Indonesia.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, hasil penawaran lelang besok diperkirakan akan tetap solid, meskipun penawaran cenderung akan lebih rendah dibandingkan dengan lelang sebelumnya.
Ia menjelaskan, semarak lelang besok dipengaruhi oleh seri obligasi yang dilelang yakni FR0090, FR0091, dan FR0092 yang diperkirakan akan menjadi seri benchmark tahun depan. Di sisi lain, penurunan penawaran yang masuk diperkirakan terdorong oleh sentimen kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury) pada Jumat pekan lalu.
“Hal ini yang mendorong pelemahan rupiah serta kenaikan yield SUN Indonesia di hari ini,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (13/9/2021).
Ia melanjutkan, tingginya minta investor juga akan dipengaruhi oleh masih longgarnya kondisi likuiditas di pasar keuangan domestik.
Hal ini ditambah dengan kelanjutan kebijakan burden sharing atau SKB3 yang mmebuat pemerintah menurunkan target indikatif per lelang hingga akhir tahun ini. Kebijakan ini membuat kesempatan investor untuk mendapatkan SUN Indonesia semakin terbatas yang akan membuat mereka lebih agresif pada beberapa lelang mendatang.
Baca Juga
“Kami perkirakan penawaran yang masuk pada lelang mendatang adalah di kisaran Rp95 triliun -Rp110 triliun,” pungkasnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN03211215 (new issuance), SPN12220915 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0088 (reopening), FR0092 (reopening), dan FR0089 (reopening).
Target indikatif dari lelang SUN 31 Agustus 2021 ditetapkan senilai Rp21 triliun dan target maksimal senilai Rp31,5 triliun.