Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerus Grup Lippo Ungkap Rencana Kolaborasi dengan GoTo

Grup Lippo senantiasa memanfaatkan digitalisasi untuk membuka potensi-potensi baru dalam perusahaan tradisional begitu juga sebaliknya.
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Grup Lippo bekerja sama dengan GoTo untuk memperkuat segmen bisnis online to offline (o2o).

Penerus ketiga Grup Lippo, John Riady mengatakan kedua pihak membutuhkan omni channel. Artinya, model bisnis lintas channel yang mengutamakan pengalaman pelanggan mereka. Pelanggan dapat berbelanja dengan menggunakan berbagai channel sekaligus baik online maupun offline.

“Ini yang merupakan latar belakang kerjasama PT Matahari Putra Prima Tbk. [MPPA]. Kami belum sepenuhnya mengumumkan kerja sama dan semoga saja segera,” katanya pada pekan lalu dalam dalam webinar bersama Indonesia Investment Education (IIE).

Menurutnya, Grup Lippo senantiasa memanfaatkan digitalisasi untuk membuka potensi-potensi baru dalam perusahaan tradisional begitu juga sebaliknya. Sebagai gambaran, Alibaba membeli department store terbesar di China yaitu InTime. Pasalnya meski digitalisasi telah matang tetapi porsi modern retail masih mendominasi sebesar 50 persen. Adapun e-commerce menguasai 30 persen dan pasar tradisional 20 persen.

John mengatakan di Indonesia saat ini 60 persen dikuasai oleh pasar tradisional, 30 persen mal dan 10 persen e-commerce. Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, lanjutnya, e-commerce baru bisa menguasai 30 persen. Oleh sebab itu kerjasama antara pemain offline dan online diperlukan sebab hal terpenting ialah tidak membatasi pilihan konsumer.

Meski demikian, John enggan membeberkan kerjasama konkrit yang akan digarap oleh keduanya. Secara tersirat, pria 35 tahun itu menyebutkan jika pihak Lippo akan menjadi penyalur kebutuhan sehari-hari.

Putra mahkota Grup Lippo itu menyebutkan jika penjualan segmen barang segar kecil sekali sedangkan barang segar adalah kebutuhan yang penting bagi keseharian. Berbeda dengan segmen fashion atau perangkat elektronik yang mapan.

“Makanan harus dikirim dengan radius 15 km dari rumah. Ecommerce butuh kerjasama yang punya gerai. MPPA punya gerai di 76 kota dan logistik nasional. Ini titik permulaan kami. Kaalau ada di platform mereka ini akan meningkatkan online sales MPPA dari nol ke 10 persen,” katanya.

Lippo, lanjutnya, akan menggunakan jaringan toko sebagai warehouse untuk penyediaan barang. Selain itu, John juga menceritakan konsep dark store yang menjadi pusat bagi pembelian daring. Di mana toko akan lebih kecil dengan sewa rental yang murah tetapi menyediakan produk segar dan keseharian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper