Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Saham Bank Jumbo BBRI Cs Jadi Favorit Asing

Pada penutupan hari ini, IHSG naik 0,44 persen atau 26,65 poin menjadi 6.094,87. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.047,61-6.102,83.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (10/9/2021) seiring dengan aksi beli investor asing.

Pada penutupan pukul 15.00 WIB, IHSG naik 0,44 persen atau 26,65 poin menjadi 6.094,87. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.047,61-6.102,83.

Terpantau 272 saham naik, 237 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Total transaksi jelang penutupan mencapai Rp11,11 triliun dengan aksi beli bersih investor asing Rp192,4 miliar.

Sejumlah saham bank menjadi incaran investor asing seperti BBRI, ARTO, BBNI, BBCA dengan net foreign buy masing-masing Rp132,4 miliar, Rp44,4 miliar, Rp44,3 miliar, dan Rp32,5 miliar.

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, prospek kinerja pasar saham Indonesia di sisa tahun 2021 masih cukup positif. Hal ini salah satunya didukung oleh mulai pulihnya perekonomian Indonesia seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat.

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga mulai menunjukkan perbaikan kinerja. Adrian menuturkan, sebagian emiten mulai menunjukkan pemulihan baik dari sisi laba maupun penerimaan seiring dengan proses adaptasi bisnis ditengah pandemi virus corona.

Adrian melanjutkan, valuasi pada pasar saham Indonesia saat ini juga masih undervalue. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara suku bunga AS dan Indonesia yang cukup tinggi sehingga memberi bantalan (buffer) untuk saham Indonesia.

“Yang menarik adalah saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih murah dibandingkan dengan Treasury rate. Tetapi, kunci ke depannya adalah pertumbuhan kinerja keuangan emiten-emiten juga harus bagus,” jelasnya dalam webinar Macroeconomic Outlook 2021 Bank Mandiri Ekonomi Indonesia 2021-2022: Menjaga Momentum Pertumbuhan, Kamis (9/9/2021).

Ke depannya, pembukaan kembali kegiatan ekonomi di Indonesia akan berimbas positif bagi performa pasar saham Indonesia di sisa tahun 2021. Perbaikan ekonomi ini akan ikut berdampak pada kenaikan kinerja emiten-emiten.

Seiring dengan hal tersebut, Adrian memproyeksikan IHSG masih akan berada pada kisaran 6.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper