Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus berlanjut pada Rabu (8/9/2021 )disebabkan oleh sejumlah faktoe eksternal dan internal.
Hingga pukul 14.45 WIB, IHSG masih terkoreksi 1,57 persen ke level 6.016,55. Terpantau net sell asing mencapai Rp589,64 miliar, dengan aksi jual bersih terbesar terhadap saham BBRI dengan net sell Rp281,1 miliar dan BBCA Rp135,6 miliar.
BBCA dan BBRI merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham BBCa turun 2,13 persen, dan BBRI turun 1,84 persen.
Tim Riset MNC Sekuritas pada Rabu (8/9/2021) menjelaskan, IHSG melemah di tengah ketidakpastian situasi ekonomi akibat terus diperpanjangnya PPKM level 3 oleh pemerintah.
Hal ini juga terlihat dari rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2021 yang turun ke level 77,3. Pada Juli 2021, IKK Indonesia tercatat berada di level 80,2.
Di sisi lain, pelemahan Dow Jones sebesar 0,76 persen pada perdagangan Selasa kemarin turut mendorong sentimen negatif pada pergerakan IHSG. Rilis data upah tenaga kerja AS yang berada dibawah ekspektasi menandakan pemulihan ekonomi belum secepat yang diperkirakan, ditambah tingkat kasus Covid-19 varian Delta yang kembali meningkat.
Baca Juga
MNC Sekuritas juga mencatat adanya net sell asing sebesar Rp378,02 miliar hingga pukul 13:54 WIB.
Adapun, bursa regional bergerak bervariasi cenderung melemah Nikkei (+0,89%); Hangseng (-0,28%); Shanghai (-0,05%); Kospi (-0,77%). Secara historis, dalam 5 tahun terakhir IHSG mencatatkan rata-rata return negatif sebesar 2 persen setiap bulan September.
Tim Riset MNC Sekuritas menyebutkan pergerakan IHSG belum berhasil menembus level resistance 6.150, sehingga IHSG terkoreksi bahkan telah menembus level support di 6.021.
“Level berikutnya yang perlu diperhatikan adalah support terdekat pada 5.938,” demikian kutipan laporan Tim Analis MNC Sekuritas. Sementara itu, level resistance terdekat berada di posisi 6.150