Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpacu Perubahan Konstituen, Indeks Nikkei 225 Sentuh Level 30.000

Nintendo Co. dan perusahaan teknologi besar Keyence Corp. dan Murata Manufacturing Co. akan bergabung ke dalam indeks Nikkei 225 mulai 1 Oktober.
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Nikkei 225 Jepang menyentuh level 30.000 untuk pertama kalinya sejak April 2021 seiring dengan ekspektasi investor terhadap perubahan konstituen dalam indeks.

Selain itu, penguatan indeks juga terdorong oleh optimisme investor bahwa pengganti Pedana Menteri Yoshihide Suga dapat memacu perekonomian.

Dilansir Bloomberg, Selasa (7/9/2021), SoftBank Group Corp. dan Tokyo Electron Ltd. menjadi kontributor terbesar terhadap peningkatan Nikkei hingga 1 persen pada pembukaan pukul 9.45 waktu Tokyo.

Sementara itu, Topix juga didukung oleh produsen elektronik yang berkontribusi sebesar 1,1 persen. Nikkei 225 naik 9,1 persen sepanjang tahun ini dan Topix naik 14 persen.

Perubahan konstituen indeks Nikkei 225 terjadi di tengah meningkatnya minat pada ekuitas Jepang. Belum lama ini, Nintendo Co. dan perusahaan teknologi besar Keyence Corp. dan Murata Manufacturing Co. diketahui akan bergabung ke dalam Nikkei 225 mulai 1 Oktober.

“Dalam jangka pendek, saham Jepang mungkin tampak overbought, tetapi investor asing memiliki bobot rendah di Jepang dan akan terus membeli saham yang tertinggal,” kata  analis Toyo Securities Co Ryuta Otsuka, dikutip Bloomberg, Selasa (7/9/2021).

Keyence dan Murata masing-masing melonjak 5 persen pada Selasa. Sementara Nintendo naik 2 persen. Di antara saham yang dihapus, Nisshinbo Holdings Inc. dan Toyo Seikan Group Holdings turun lebih dari 10 persen, sementara Sky Perfect JSAT Holdings Inc. masih berfluktuasi.

Perubahan peraturan Nikkei belum lama ini memudahkan pengukur harga tertimbang untuk memasukkan saham dengan harga tinggi. Analis mencatat dengan masuknya tiga perusahaan besar tadi, sisa saham Nikkei mungkin perlu dijual turun untuk memberi ruang, meskipun hal ini sudah diketahui sebelumnya.

“Pelaku pasar telah mengukur perubahan inklusi. Mungkin mereka sekarang akan melihat berita itu lalu selesai. Mungkin mereka akan membeli kembali Nikkei 225,” kata Seiichi Suzuki, seorang analis pasar di Tokai Tokyo Research Institute Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper