Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia menargetkan gelaran public expose live 2021 pada 6-10 September 2021 bisa menyedot perhatian 44.000 investor lokal dan asing.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi optimistis acara public expose live 2021 akan dihadiri oleh banyak peserta. Pasalnya pada penyelenggaraan tahun lalu, terdapat 41.361 peserta yang mengikuti perhelatan. Terdiri dari 2.662 peserta daring wartawan dan 38.699 peserta daring peserta yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.
Investor asing dari negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, Arab Saudi, Taiwan, Hong Kong, Australia, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Filipina juga turut serta.
Hasan berharap event kali ini dapat memenuhi salah satu tujuan acara ini, yakni membuka akses informasi yang lebih luas mengenai Perusahaan Tercatat kepada peserta.
Tujuan lain dari penyelenggaraan paparan publik adalah untuk meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja Perusahaan Tercatat di BEI, menambah basis investor lokal, serta meningkatkan likuiditas pasar.
“Public Expose LIVE 2021 diharapkan dapat membantu investor dalam menentukan langkah investasinya dengan pertimbangan yang matang, karena telah memahami kondisi dari saham yang akan dimiliki” ujar Hasan dalam keterangan resmi Senin (6/9/2021).
Baca Juga
Public expose live 2021, lanjutnya, merupakan acara pemaparan umum Perusahaan Tercatat kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan agar tersebar secara merata dan memfasilitasi emiten dalam pemenuhan kewajiban sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan event ini bisa menjadi wadah yang tepat bagi emiten dan investor. Pasalnya emiten bisa memberikan informasi terkait kinerja kepada investor.
“Ini momen yang tepat bagi investor untuk mengenal emiten dan kondisi keuangannya karena laporan keuangan semester I/2021 baru saja diterbitkan,” katanya via pertemuan daring.
Perseroan, lanjutnya, juga terus melakukan transformasi digital termasuk penyelenggaran paparan publik. Dengan begitu, seluruh investor bisa mendapatkan informasi terkini dari manajemen.
“Upaya transformasi kami telah berdampak positif. Saat ini jumlah investor saham lebih dari 2,5 juta SID. Semoga kemudahan akses bisa meningkatkan kepercayaan publik,” pungkasnya.