Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Lo Kheng Hong Tahan Tak Cut Loss Saham Bumi Resources (BUMI)

Pak Lo tidak melepas saham BUMI atau cut loss ketika di harganya Rp50 sampai dia berhasil melepas saham saat naik di tahun 2017 lalu.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investor ritel kelas kakap, Lo Kheng Hong, mengungkapan ada dua alasan mengapa dirinya bisa bertahan di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang saat itu anjlok.

Lo Kheng Hong menuturkan memiliki pengalaman buruk ketika berinvestasi di saham BUMI. Tak tanggung-tanggung, dia pernah memegang 1 miliar saham atau pada saat itu setara dengan 2,7 persen. Namun sayangnya, saham BUMI ambles ke harga Rp50.

Pak Lo, sapaan akrabnya, tidak melepas saham BUMI atau cut loss ketika di harganya Rp50 sampai dia berhasil melepas saham ini seharga Rp500 pada 2017 lalu.

“Saya bisa bertahan karena saya tahu perusahaan yang saya beli itu terlalu murah dan yang kedua terjadi mujizat harga saham di pasar Rp50 dan bisa dikonversikan Rp926 serta harga batu bara naik ke US$100,” paparnya dalam unggahan YouTube Hungry Stock, Rabu (1/9/2021).

Dia mengatakan pada saat itu, BUMI memiliki punya cadangan batu bara senilai 3 juta ton.  Dengan asumsi, ketika harga batu bara berada di level US$100 maka BUMI memiliki kekayaan sebesar US$300 miliar.

Dia menambahkan pada saat itu, jumlah saham BUMI yang beredar sekitar 20 miliar, jika dikalikan Rp50 maka nilai sahamnya berada di kisaran US$700 juta.

"Tentu saya bisa bertahan, masa saya punya perusahaan yang memiliki cadangan batu baranya US$300 miliar sedangkan valuasinya di bursa hanya US$700 juta," imbuhnya.

Faktor lainnya yang dinilai Pak Lo membuatnya bertahan adalah bantuan dari Tuhan. Dia mengatakan ketika BUMI hampir dipailitkan dan masuk dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) itu merupakan masa perjuangannya.

“Mujizat karena harga sahamnya dari Rp50 bisa dikonversikan ke Rp926, mujizat kedua harga batu bara uang US$50 bisa naik ke US$100, harga saham nya naik ke Rp500 dan saya keluar, uang saya balik,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper