Bisnis.com, JAKARTA – Penawaran yang masuk lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini merupakan yang tertinggi kedua sepanjang sejarah lelang di Indonesia. Pemerintah juga mencatat kenaikan minat investor asing pada lelang kali ini.
Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (31/8/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp116,10 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2021. Rekor penawaran lelang SUN pada tahun 2021 sebelumnya adalah sebesar Rp107,78 triliun pada lelang edisi 3 Agustus lalu.
Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan mengatakan, permintaan pasar terhadap SUN Indonesia mengalami kenaikan pasca ditandatanganinya SKB III antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang berpengaruh pada penurunan target lelang SBN.
Hasil simposium Jackson Hole yang direspons positif oleh pelaku pasar juga turut menopang kenaikan angka penawaran lelang hari ini.
“Selain itu, masih tingginya likuiditas di pasar domestik turut mendorong pasar SUN semakin bullish. Total penawaran Rp116,1 triliun merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2021 atau kedua tertinggi sepanjang sejarah lelang penerbitan SUN,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi.
Baca Juga
Deni melanjutkan, pihaknya juga melihat kenaikan partisipasi investor asing dibandingkan dengan lelang sebelumnya. Tercatat, investor asing mencakup sebesar 19,2 persen dari total bids, dimana seri yang paling diminati adalah ON (Obligasi Negara) tenor 11 dan 21 tahun.
Mayoritas penawaran pada lelang hari ini juga berada pada tenor 11 dan 21 tahun dengan persentase 68,2 persen dari total penawaran yang masuk.
Dibandingkan lelang dua minggu lalu, terjadi penurunan signifikan pada imbal hasil rata-rata tertimbang (weighted yield average/WAY) yang dimenangkan, yakni turun antara 5 - 30bps. Bahkan, WAY untuk ON tenor 11 tahun turun 30bps hingga mencapai di bawah 6 persen.
Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan pasokan SUN dari pasar perdana, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp21 triliun dengan bid to cover ratio sebesar 5,53 kali.