Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Intiland Development Tbk. membukukan penurunan pendapatan dan laba pada semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dipublikasikan lewat harian Bisnis Indonesia, emiten dengan kode saham DILD membukukan pendapatan usaha senilai Rp1,11 triliun.
Realisasi itu turun 25,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,51 triliun.
Adapun, perseroan mengalami rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp23,13 miliar, kontras dengan laba bersih pada semester I/2020 senilai Rp89,70 miliar.
Kas dan setara kas mengalami pertumbuhan 8,19 persen menjadi Rp1,54 triliun sejak awal tahun. Total aset tercatat Rp16,02 triliun atau naik 2,08 persen dari posisi awal tahun senilai Rp15,70 triliun.
Ekuitas turun 0,58 persen year-to-date menjadi Rp6,01 triliun dan liabilitas naik 3,75 persen menjadi Rp10,01 triliun.
Baca Juga
Dalam perkembangan lain, Intiland Development berencana menerbitkan sukuk ijarah dengan sisa imbalan ijarah Rp250 miliar.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan, DILD akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development dengan target dana Rp750 miliar.
Dalam rangka PUB tersebut, Intiland akan menerbitkan dan menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap I Tahun 2021 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp250 miliar.
Adapun, sukuk ijarah ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah sisa imbalan ijarah dan dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment).
Jumlah sisa imbalan ijarah yang ditawarkan sebesar Rp250 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp26,25 miliar per tahun atau ekuivalen sebesar 10,50 persen per tahun.
Jangka waktu sukuk ijarah ditetapkan selama 370 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran sisa imbalan ijarah secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dilakukan pada tanggal jatuh tempo yaitu pada 12 September 2022.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi sukuk ijarah PT Sucor Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.
PT Sucor Sekuritas mendapat porsi penjaminan sebesar 80 persen atau Rp200 miliar dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. sisanya sebesar 20 persen atau Rp50 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat irA- untuk sukuk ijarah ini.