Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (30/8/2021) seiring dengan rencana tapering The Fed yang menopang Bursa Amerika Serikat.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan ditengah meningkatnya kasus baru dan jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat walaupun negara tersebut gudangnya vaksin, Indeks Dow Jones justru terpantau menguat 0,69 persen pada akhir pekan lalu.
Hal tersebut juga berkaitan dengan hasil simposium The Fed di Jackson Hole mengindikasikan Fed Rate di tahun ini tidak akan naik serta probabilitas program pembelian obligasi akan dikurangi di bawah 50 persen.
Sentimen-sentimen positif tersebut menurut Edwin juga dikombinasi dengan kenaikan EIDO sebesar 1,70 persen, dan juga naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak 1,85 persen, emas 1,41 persen, batu bara 1,48 persen, nikel 1,13 persen, dan timah 0,91 persen.
Kemudian juga disebutkan Edwin turunnya imbal hasil atau yield obligasi bertenor 10 tahun baik untuk obligasi Amerika Serikat maupun Indonesia. Selain itu, di Indonesia sendiri kasus baru dan angka kematian Covid-19 semakin melandai.
“Maka besar kemungkinan IHSG akan menguat dalam perdagangan Senin ini,” ungkap Edwin dalam publikasi riset dikutip Senin (30/8/2021).
Baca Juga
Edwin pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.022 - 6.113, dan rupiah di rentang Rp14.360-Rp14.500 per dolar AS.
Sementara itu, Edwin merekomendasikan untuk membeli saham UNTR, EMTK, KLBF, AKRA, INCO, INDF, BBNI, INTP, BBTN, BUKA.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat (27/8/2021) turun 0,28 persen atau 16,71 poin ke level 6.041,37. Namun, dalam sepekan indeks masih naik 0,18 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.