Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) mendapatkan pernyataan COD (Commercial Operation Date) atau tanggal operasi komersial pada 18 Agustus 2021 untuk proyek PLTU Sulut 3.
Proyek tersebut memiliki kapasitas 2x50MW yang terletak di Desa Kema I, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Proyek PLTU Sulut 3 mencapai Tanggal Operasi Komersial (Commercial Operation Date) (COD) pada 1 Juli 2021, sebagaimana dinyatakan dalam surat pernyataan COD yang dikeluarkan oleh PT PLN (Persero) pada tanggal 18 Agustus 2021.
“COD tersebut dicapai dalam kurun waktu kurang lebih 36 bulan sejak Juli 2018. COD tanggal 1 Juli 2021 ditetapkan berdasarkan tanggal dimana kedua unit pembangkit telah dapat dioperasikan, dengan pencapaian Tanggal Komisioning Unit #1 sebelumnya pada bulan Februari 2021,” tulis Dimas Wibowo, selaku Direktur Utama MCL dalam keterangan resmi, dikutip Senin (23/8/2021).
Adapun, MCL adalah suatu perusahaan Independent Power Producer (IPP) untuk Proyek PLTU Sulut-3 dengan kapasitas 2x50MW yang terletak di Desa Kema I, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebelumnya, MCL telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk Proyek PLTU Sulut-3 tanggal 7 April 2017 dengan PT PLN (Persero) untuk Proyek PLTU Sulut-3 (PPA Sulut-3) yang akan berlaku selama 25 tahun sejak tercapainya COD.
Baca Juga
MCL juga telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi pada 21 Desember 2018 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk tujuan pembiayaan Proyek PLTU Sulut-3 ini.
Kemudian, pada 28 Desember 2018 MCL telah mencapai Financial Close sesuai jadwal sebagaimana ditargetkan pada PPA Sulut-3.
Proyek PLTU Sulut-3 merupakan bagian dari Program Listrik Nasional 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
“Kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pencapaian Commercial Operation Date ini yakni PLN, Lender, Kontraktor EPC, Sponsor, Konsultan, dan Instansi pemerintah terkait terutama pada saat masa konstruksi di tengah masa pandemi tengah terjadi,” ungkap Dimas.
Dia juga mengharapkan ke depannya rasio elektrifikasi di Indonesia dapat meningkat sehingga dapat menimbulkan efek multiplier pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Sulawesi Utara.
Direktur Perseroan, Alvin Firman Sunanda menambahkan, penetapan Commercial Operation Date menjadi langkah awal dimulainya PLTU Sulut-3 dalam menyalurkan tenaga listrik selama 25 tahun kedepan.
“Kami harapkan selama masa Pengelolaan oleh MCL tidak ada hambatan yang signifikan dan dapat terus mencapai target pemenuhan kebutuhan listrik khususnya di wilayah Sulawesi Utara,” imbuh Alvin.
PLTU Sulut-3 kedepannya akan menyalurkan listrik kepada PLN melalui sistem jaringan transmisi yang didistribusikan ke wilayah Sulawesi Bagian Utara dan sekitarnya.
Terselenggaranya PLTU Sulut-3 yang beroperasi ini adalah untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik di wilayah tersebut. Adapun, saat ini pasokan bahan bakar batubara berasal dari tambang batubara yang terletak di daerah Kaliorang, Provinsi Kalimantan Timur.