Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Kebut Jumlah Emiten hingga 1.000 Perusahaan

Hingga saat ini terdapat 740 emiten yang telah tercatat di Bursa.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengejar target untuk menambah jumlah emiten hingga 1.000 perusahaan dengan skema anyar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga saat ini terdapat 740 perusahaan yang telah tercatat di Bursa. Menurutnya, BEI tengah mengejar peningkatan jumlah emiten sampai dengan 1.000 perusahaan.

“Dengan adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah, regulator terkait, serta masih tingginya gairah pasar modal Indonesia, kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama angka 1000 Perusahaan Tercatat dapat terlampaui,” jelasnya dalam pesan elektronik dikutip pada Kamis (19/9/2021)

Menurutnya, BEI akan mengejar target melalui berbagai terobosan seperti Special Purpose Acquisition Company (SPAC). Adapun, pada saat ini di Indonesia belum ada skema investasi melalui pendirian perusahaan dengan skema SPAC.

Maka itu, lanjut Nyoman, Bursa sedang melakukan study terkait dengan SPAC termasuk pemetaan atas regulasi yang sekiranya dapat mendukung pengembangan SPAC dan juga regulasi baru yang diperlukan untuk implementasinya.

Menurutnya SPAC didirikan oleh sponsor yang merupakan pihak individu atau perusahaan yang telah berpengalaman untuk dapat melakukan identifikasi dan menyelesaikan proses penggabungan usaha dengan perusahaan target untuk menjadikan perusahaan tersebut perusahaan publik.

Di AS pada tahun 2021, 70 persen jumlah perusahaan tercatat berasal dari SPAC sedangkan sisanya kontribusi dari proses pencatatan secara konvensional. “Dengan demikian peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat diakselerasi melalui pencatatan saham perusahaan yang dilakukan seperti saat ini dan juga melalui SPAC,” ungkapnya.

Di sisi lain, sampai dengan 18 Agustus 2021 terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dalam catatanya mayoritas calon emiten dengan aset berskala besar.

Empat perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar. Lalu 10 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar. Terakhir, 13 Perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.

“Delapan perusahaan dari sektor consumer cyclicals, tiga dari sektor non-consumer cyclicals, enam dari sektor industrial,” katanya. Adapun sisanya berasal dari sektor yang beragam seperti industri dasar, teknologi, kesehatan, energy dan finansial.

Namun, Nyoman enggan membeberkan calon-calon emiten yang kini tengah mengantre. Pasalnya, BEI belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper