Bisnis.com, PEKANBARU - Selama masa pandemi yang sudah berlangsung sejak Maret 2020, seluruh dunia terus berupaya menekan laju peningkatan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Di sisi lain, Indonesia berusaha untuk menanggulangi dampak yang timbul akibat pandemi ini, salah satunya di bidang ekonomi dan kesehatan. Sebab, keselamatan dan ketahanan ekonomi masyarakat merupakan prioritas utama pemerintah.
Salah satu produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan, Apical Group menghadapi tantangan yang serupa dan berupaya terus untuk melakukan serangkaian upaya guna turut serta mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi penyebaran virus covid-19 di tanah air.
“Secara umum prioritas yang di hadapi dalam masa pandemi dalam dua tahun terakhir menitik beratkan kepada penempatan keamanan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, disamping menjaga ketahanan ekonomi dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan dari sini diperlukan sinergitas bersama untuk dapat tangguh dalam situasi ini” tegas Gunawan Sumargo, Head of Social Security and License Apical Group.
Meskipun pandemi Covid-19 telah mendisrupsi cara hidup masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, keadaan ini juga telah memberikan pelajaran bagi setiap individu untuk beradaptasi dan bertransformasi dari tata cara hidup yang konvensional menuju tatanan hidup yang baru.
Demikian pula dengan beragam cara dan kolaborasi yang dilakukan oleh Apical Group dalam upaya penanganan pandemi di perusahaan dan masyarakat sekitar daerah operasional Apical Group yang berada di kota Dumai, Padang, Tanjung Balai, Aceh, Marunda, dan Balikpapan.
Di lihat dari sisi kesehatan karyawan yang merupakan prioritas utama perusahaan, melalui kolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebanyak 90% dari seluruh karyawan telah difasilitasi program vaksinasi ‘Gotong Royong’ yang bertujuan agar para pekerja merasa nyaman saat menjalankan aktivitas di tempat kerja di era new normal ini seiiring mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di industri kehutanan dan perkebunan demi tercapainya herd immunity.
Gunawan mengatakan, sejak tahun 2020 Apical Group telah mengambil berbagai kebijakan dan kolaborasi dengan beragam instansi dan pemangku kepentingan guna mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, diantaranya adalah minyak goreng kelapa sawit berkelanjutan produksi perusahaan yang mengandung fortifikasi vitamin A dan C diarahkan untuk memenuhi keperluan tersebut.
Selain berguna sebagai donasi bagi masyarakat sekitar wilayah operasi sendiri dalam menghadapi pandemi, minyak goreng yang mengandung minyak kelapa sawit berkelanjutan ini juga bertujuan sebagai bahan dasar dalam program edukasi peningkatan sumber daya manusia bagi UMKM binaan perusahaan. Melalui kegiatan pelatihan ini, Apical Group bertujuan agar para pelaku usaha kecil setempat terus berkarya dan mendapatkan penghasilan khususnya dalam menghadapi tantangan seperti saat ini.
Saat ini penyaluran bantuan pemberian sembako dan protokol kesehatan sudah dijalankan selama 2 tahun di seluruh wilayah operasi perusahaan. Terkait edukasi peningkatan taraf hidup telah berbuah melalui dibukanya Koperasi Karyawan SDS Complex yang berlokasi di Jalan Raya Lubuk Gaung. Dalam upaya revitlasiasi,Apical Group juga juga melakukan renovasi dua sekolah: SDN 021 Balikpapan Barat dan SMPN 21 Balikpapan di Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan Barat.
Selain itu, beserta Pemerintah Kota Dumai turut serta mendukung pembangunan Islamic Center dan revitalisasi Taman Bukit Gelanggang. Tidak hanya upaya dalam kesehatan karyawan dan revitalisasi bangunan, akan tetapi perusahaan turut serta mengulurkan tangan di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia, dimana terdapat kekurangan pasokan oksigen sebanyak 700 ton oksigen setiap hari menurut data Kementerian Kesehatan.
Perusahaan bersama dengan Tanoto Foundation mengupayakan bantuan sebanyak 18 ton oksigen cair untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 di Padang. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Apical Group untuk bantuannya dalam upaya mendukung tenaga medis dan membantu para pasien yang terimbas Covid-19.
"Sejauh ini, semua bentuk bantuan diberikan langsung kepada setiap rumah sakit dan klinik dan saat ini menjadi prioritas di seluruh wilayah Sumatra Barat, terutama oksigen medis seperti ini”, ujar Mahyeldi.
Masih dalam serangkaian kerja sama dengan Tanoto Foundation yang bertajuk ‘Oksigen untuk Indonesia’ turut mendatangkan 2.000 oksigen konsentrator yang didapatkan langsung dari pabrik di Foshan, Tiongkok, dan didatangkan melalui dua kali pengiriman dari Guangzhou ke tanah air. Distribusi donasi ini dilaksanakan sepenuhnya oleh Kementerian Kesehatan ke berbagai institusi kesehatan yang membutuhkan, terutama rumah sakit kecil dan instalasi gawat darurat yang tidak memiliki infrastruktur untuk penggunaan oksigen.
Tak terelakan pada saat itu, kebutuhan oksigen medis di Indonesia mengalami kenaikan lebih dari enam kali lipat dari biasanya. Dalam keadaan pandemi sebelum terjadi lonjakan jumlah pasien Covid-19, kebutuhan oksigen medis di Indonesia yang sebelumnya menurut data kementerian kesehatan berkisar 700 ton per hari. Namun kini, kebutuhan oksigen medis mencapai 2.500 ton per harinya.
Menkes, Budi Sadikin mengatakan setiap unit oksigen konsentrator sangat berarti untuk meringankan beban sistem kesehatan kita. Donasi oksigen konsentrator ini memberi kesempatan pada pasien untuk memiliki pasokan oksigen di rumah atau di pusat isolasi mandiri, dan juga membebaskan sebagian tempat di rumah sakit agar dapat digunakan oleh mereka yang lebih membutuhkan.
Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang didorong pemerintah, Apical Group pun turut berpartisipasi dalam kegiatan ‘Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021’ yang dilakukan oleh 17 pintu dari beberapa daerah di Indonesia secara serentak dengan total berat produk mencapai 627,4 juta ton. Ekspor Indonesia ke pasar global ini dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara pada Sabtu, (14/8/2021).
“Salah satu kunci perbaikan perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan ekspor, karena dapat menambah motivasi para petani kita sehingga memenuhi kebutuhan dalam negeri dimana sisanya dapat digunakan untuk ekspor," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Pada saat yang bersamaan, arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam perwujudan aspirasi tahun 2024 untuk mendatangkan ekspor pertanian RI berlipat ganda hingga 3 kali dari sekarang dimana dominasi produk tani adalah kelapa sawit. Apical Group sangat mendukung program ini terutama untuk produk yang berhubungan dengan minyak kelapa sawit berkelanjutan. Sebagai salah satu pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, Apical Group memiliki keunggulan strategi produksi untuk melayani kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke lebih dari 30 negara di dunia.
Kontribusi maupun potensi besar pengembangan industri sawit di Indonesia juga diikuti oleh tantangan besar. Untuk itu, komitmen keberlanjutan pun di pegang teguh oleh Apical Group, selain memenuhi tuntutan pasar global juga sesuai dengan komitmen dan filosofi business perusahaan Apical Group yang berdasarkan 5C’s, yaitu menciptakan kebaikan bagi masyarakat (community), pelanggan (customer), iklim (climate), negara (country) dan perusahaan (company).
Apical Group juga telah merealisasikan investasi pabrik yakni PT Sari Dumai Oleo, sebuah pabrik oleochemical dan biodiesel yang terletak di Kelurahan Lubuk Gaung Dumai, Provinsi Riau. Dengan pembangunan yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 tetap membulatkan niat perusahaan untuk terus fokus meningkatkan ekonomi nasional dan mengaktifkan kinerja di tingkat lokal.
“Kami sangat bersyukur dan percaya bahwa upaya penanggulangan yang dilakukan melalui sinergitas seluruh pemerintah, instansi dan para pemangku kepentingan bersama-sama dalam mengelola krisis akibat pandemi Covid-19, khususnya dari sisi ekonomi dan kesehatan harapannya dapat menunjukkan hasil yang positif dan memberikan motivasi pemulihan bagi seluruh bangsa dan negara,” ungkap Gunawan.