Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Harga Saham EXCL Masih Tinggi Meski Kinerja Terkoreksi

Tim riset Deutsche Bank merekomendasikan beli untuk saham XL Axiata (EXCL) dengan target harga Rp3.200 per saham.
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja laba bersih PT XL Axiata Tbk. (EXCL) semester I/2021 terkoreksi hingga 59 persen dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Per Juni 2021, EXCL mencetak laba bersih senilai Rp716 miliar per Juni 2021 atau turun dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,75 triliun. Meski kinerja bottom line terkoreksi, sekuritas masih merekomendasikan beli emiten telekomunikasi itu.

Analis Indo Premiere Sekuritas Hans Tantio merekomendasikan beli bagi EXCL dengan target harga Rp3.600 hingga akhir tahun. Menurutnya layanan fixed broadband (FTTH) akan menjadi pendorong utama kinerja perseroan.

“Saat ini EXCL memiliki 580.000 homepass dengan 110.000 pelanggan. Mereka menargetkan sampai akhir tahun ada 650.000 homepass,” katanya dalam riset, Kamis (5/8/2021).

Menurutnya setelah mengakuisisi PT Link Net Tbk. (LINK), EXCL akan dapat mempercepat segmen FTTH-karena unit usaha anyar itu memiliki 2,7 juta homepass dan 859.000 pelanggan pada kuartal I/2021.

“Selain pertumbuhan non-organik FTTH, kami tetap optimis pada EXCL karena idukung oleh konsolidasi industri dan pemulihan daya beli di semester II,” terangnya.

Begitu juga dengan tim riset Deutsche Bank yang merekomendasikan beli EXCL dengan target harga Rp3.200 per saham. “Kami telah menurunkan harga target kami berdasarkan penilaian DCF dengan tingkat bebas risiko 7,25 persen, premi risiko 4,5 persen, dan beta 1,1 kali,” tulis tim riset.

Adapun yang bisa mengganggu kinerja EXCL adalah perkembangan ekonomi makro yang merugikan tingkat penerimaan pelanggan yang lebih lambat, ARPU yang lebih rendah, kegagalan meraih pangsa pasar di luar Jawa, dan perang harga data yang tidak rasional.

Sementara itu berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 27 sekuritas merekomendasikan beli sedangkan 4 mencantumkan tahan dan hanya 1 saja yang memilih jual. Adapun target harga ditetapkan pada level Rp3.295 per saham.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper