Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kompetisi Operator Makin Sengit, Ini Peluang yang Dikejar XL (EXCL)

Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi XL pada tahun 2021. Salah satunya adalah akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator telekomunikasi.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini/Perusahaan
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini/Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) membidik beberapa peluang pada semester II/2021 untuk mendongkrak kinerja hingga akhir tahun ini. 

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan bakal membidik sejumlah peluang positif dalam industri telekomunikasi. Misalnya seperti kemungkinan terjadinya konsolidasi operator telekomunikasi.

Dian meyakini hal itu akan membawa dampak menyehatkan industri secara umum. Peluang lainnya adalah cara kerja digital, sekolah, dan kehidupan sehari-hari akan menciptakan permintaan data dalam jangka panjang.

“Peluang lainnya berupa peningkatan permintaan layanan fixed broadband (FTTH), di mana telah tersedia layanan XL Home dengan area layanan yang terus meningkat,” katanya dalam keterangan resmi Kamis (5/8/2021).

Dian menambahkan keberadaan UU Ciptakerja juga bermanfaat positif dalam jangka panjang termasuk untuk efisiensi belanja modal dan operasional dalam menyediakan layanan 5G.

Di sisi lain, menurutnya ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi tahun 2021. Salah satunya adalah akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator. “Meningkatnya intensitas kompetisi sejak akhir tahun 2020 lalu terasa berdampak pada pertumbuhan industri” ungkapnya.

Pada semester I/2021 EXCL mengalami penurunan laba bersih sebesar 59 persen pada.

Operator XL itu mencetak laba bersih senilai Rp716 miliar per Juni 2021 atau turun dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,75 triliun. Adapun penurunan kinerja EXCL tidak lepas dari terkoreksinya pendapatan perseroan.

Dalam laporan keuangan Juni 2021, perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp12,97 triliun. Jumlah itu turun tipis bila dibandingkan dengan pendapatan periode tahun sebelumnya Rp13 triliun. Dari sisi bisnis utama yakni data, EXCL sejatinya mencetak pertumbuhan 2,81 persen menjadi Rp10,94 triliun.

Namun segmen non-data menjadi pemberat dengan koreksi 27,2 persen menjadi Rp1,12 triliun. Di sisi lain, total beban operasi perseroan mengalami peningkatan dari posisi Rp9,9 triliun menjadi Rp11 triliun.

Beban penyusutan, beban infrastruktur dan beban pemasaran menjadi pemberat pada semester I/2021. Adapun masing-masing pos menyumbang Rp4,91 triliun, Rp3,92 triliun, Rp1,1 triliun.

Dengan peningkatan beban dan terkoreksinya pendapatan membuat laba per saham yang diatribusikan ikut menyusut menjadi Rp67.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper